MERAUKE, EDUNEWS.ID – Ribuan guru dari PGRI Kabupaten Merauke Papua Selatan kembali melakukan aksi unjuk rasa, Senin (22/4/2024).
Sebelumnya, pada 5 April 2024 lalu para guru telah melakukan unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke. Kali ini, demo dilakukan di halaman Kantor Bupati Merauke dengan jumlah yang lebih besar.
Para guru menolak tegas Keputusan Bupati Merauke terkait Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab.
Di sisi lain, guru tidak diberikan TPP bahkan yang sudah mendapat sertifikasi sekalipun. Sementara guru yang belum sertifikasi hanya diberikan Rp500.000 per bulan.
Dalam aksi itu, para pendemo membawa sejumlah spanduk yang berisinya ajakan untuk menjaga martabat guru dengan memberi rasa keadilan.
Unjuk rasa diawali dari titik kumpul yakni di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke di Jalan Misi. Ribuan guru berkumpul sejak pukul 07.00 WIT dengan berseragam KORPRI kemudian melakukan long march menuju Kantor Bupati Merauke dikawal Satuan Lalu Lintas Polres Merauke.
Di halaman Kantor Bupati, para guru secara bergantian melakukan orasi.
Ada yang menyampaikan aspirasi dengan membacakan puisi, nyanyian dan sebagainya. Mereka minta keadilan terkait dengan pemberian TPP.
Aksi demo damai yang dilakukan para guru ini membuat sekolah-sekolah terutama negeri mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA SMK diliburkan, kecuali sejumlah sekolah yayasan (YPPK) tetap beroperasi.
Sebagai bentuk solidaritas, para guru turun aksi menuntut keadilan karena ASN lulusan SMA yang ada di jabatan struktural minimal mendapat TPP sebesar Rp 1 juta perbulan. Para guru rata-rata lulusan S1 yang juga sebagai ASN. Jumlah guru ASN dan P3K lingkungan Pemkab Merauke sampai saat ini sebanyak 2.686 orang.
Para guru diterima langsung Bupati Merauke Romanus Mbaraka, Sekda Merauke Yermias Paulus Niken, para asisten, dan sejumlah pimpinan OPD menerima kedatangan ribuan guru tersebut.
