Oleh : Darni*
ARTIKEL, EDUNEWS.ID-Transformasi digital telah memberikan dampak yang besar terhadap fenomena teknologi dan administrasi, mengubah cara kita bekerja, interaksi, dan mengelola informasi. Dari sudut pandang teknologi, transformasi digital telah mempercepat inovasi dan pengembangan perangkat lunak, menghadirkan solusi baru seperti cloud computing, big data analitis, dan kecerdasan buatan. Hal ini telah memungkinkan efisiensi yang lebih besar dalam administrasi, memungkinkan pengelolaan data yang lebih baik, pemantau yang cermat, dan pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat.
Selain itu, transformasi digital telah mengubah cara administrasi dilaksanakan. Proses bisnis secara keseluruhan telah menjalani transformasi, di mana otomatisasi, digitalisasi, dan interaksi sistem telah meningkatkan efisiensi operasional dan ekspresivitas terhadap perubahan. Hal ini juga memberikan kesempatan untuk terlibat dalam administrasi berbasis platform, kolaborasi global yang lebih mudah, dan analisis data real-time untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
Dalam konteks transformasi digital, transhumance menawarkan gagasan bahwa manusia dapat mencapai tingkat kemampuan dan kecerdasan yang lebih tinggi melalui integrasi teknologi dengan tubuh dan pikiran manusia. Hal ini mencakup penggunaan impian, argumentasi otak, teknologi wearable, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kapasitas manusia.
Menurut teori transhumance, transformasi digital merupakan langkah evolusi logis manusia, di mana teknologi memberikan peluang untuk mengatasi batasan fisik dan mental yang ada pada manusia. Dengan penggunaan teknologi yang tepat, potensi manusia dapat ditingkatkan, seperti memperluas rentang persepsi, memperkuat daya ingat, atau meningkatkan kecepatan berpikir.
Dalam konteks transformasi digital, teori transhumance menyediakan pandangan menarik tentang bagaimana teknologi dapat kontribusi dalam meningkatkan kondisi manusia. Namun, implikasi etika dan sosial dari teori ini harus diperhatikan dengan cermat ketika menerapkan transformasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks ini, saya menganggap bahwa transformasi digital telah mengubah paradigma administrasi secara fundamental. Dimulai dari cara kita mengelola informasi, komunikasi, hingga cara kita berpikir tentang solusi administratif. Namun, saya juga percaya bahwa perubahan ini harus diimbangi dengan perhatian terhadap keamanan data, privasi, serta dampak sosial dari penggunaan teknologi dan administrasi yang semakin canggih.
Fenomena teknologi dan administrasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap transformasi digital, dan salah satu teori yang relevan dalam konteks ini adalah transhumance. Transhumance adalah pandangan atau filosofis yang mendukung penggunaan teknologi untuk meningkatkan kondisi manusia secara fisik dan mental.
Oleh karena itu, sementara transformasi digital membawa manfaat yang jelas dalam hal efisiensi dan radioaktivitas, kita juga perlu berhati-hati dalam mempertimbangkan dampaknya terhadap individu, masyarakat, dan organisasi. Kita harus senantiasa memastikan bahwa nilai-nilai etika, keadilan, dan keberlanjutan tetap menjadi landasan dalam menerapkan teknologi dan administrasi dalam era digital ini. Dengan demikian, sementara transformasi digital telah membawa dampak positif yang besar, penting untuk terus mempertimbangkan perspektif yang lebih luas dan balistik dalam menghadapi fenomena teknologi dan administrasi dalam teran formasi digital.
Darni, Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Administrasi Publik Universitas Negeri Makassar
