JAKARTA, EDUNEWS.ID – Indonesia Mengajar sukses menggelar kegiatan IM Goes to School di Sekolah Nizamia Andalusia dengan mengangkat tema “Inspirasi Pembelajaran dari Rumah hingga Sekolah”.
Acara ini menjadi wadah kolaboratif yang mempertemukan guru, orang tua, dan siswa, dengan tujuan utama menumbuhkan semangat belajar, berpikir kritis, dan berinovasi di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) secara inklusif.
Sebagai pembicara utama, Anies Baswedan menyampaikan gagasan mendalam mengenai urgensi membangun lingkungan belajar yang menyentuh hati dan berpihak pada anak.
“Pendidikan bukan sekadar angka. Ia adalah proses membentuk manusia seutuhnya—yang mampu bertanya, berpikir, dan memberi dampak,” ujar Anies, menekankan pentingnya pengembangan daya nalar dan karakter generasi muda.
Anies juga menyoroti bagaimana kemampuan berpikir kritis menjadi kunci untuk melawan nalar tunggal yang membatasi kebebasan berpikir.
“Anak-anak perlu tumbuh dalam ruang belajar yang mendorong mereka untuk bertanya, bukan sekadar menerima,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran kolaboratif antara rumah dan sekolah. “Orang tua dan sekolah harus menjadi satu tim. Bersama-sama, mereka perlu memetakan potensi anak, bukan hanya dalam angka, tapi dalam semangat, minat, dan karakter,” jelas Anies.
Ia juga berpesan agar setiap keluarga melakukan “rapat kerja” untuk menyepakati nilai-nilai yang dijunjung dan diterapkan, demi menciptakan lingkungan yang humanis dan aman bagi anak untuk mengembangkan potensinya.
Sosialisasi Olimpiade Genomik Indonesia (OGI)
Acara ini juga menjadi momentum penting untuk sosialisasi Olimpiade Genomik Indonesia (OGI), sebuah kompetisi ilmiah nasional berbasis genomik. Kompetisi ini terbuka tanpa biaya pendaftaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA dari seluruh Indonesia. OGI bertujuan memperluas akses literasi sains secara setara dan memperkenalkan potensi ilmu genomik sejak dini, membawa pesan bahwa “semua anak istimewa dan berhak untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
Selain sesi inspiratif, kegiatan IM Goes to School juga mencakup praktik edukasi bersama orang tua dan sesi ice breaking interaktif. Anak-anak dan orang tua bersama-sama mengeksplorasi cara-cara sederhana untuk membelajarkan sains dari kehidupan sehari-hari, membangun kehangatan dan kebersamaan.
Melalui kegiatan ini, Indonesia Mengajar berharap dapat mendorong gotong royong lintas peran—antara orang tua, guru, dan masyarakat—guna membentuk ekosistem belajar yang benar-benar berpihak pada anak dan siap menjawab berbagai tantangan masa depan.
