JAKARTA, EDUNEWS.ID-CEO dan Pendiri Ruangguru Belva Devara mundur dari jabatannya sebagai Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pengunduran diri ini menyusul polemik perusahaannya, Skill Academy by Ruangguru sebagai salah satu mitra kartu prakerja.
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira pun memberikan apresiasi atas langkah yang diambil oleh Belva Devara.
“Saya mengapresiasi mundurnya kawan Belva Devara dari posisi Staff Khusus Presiden sebagai bentuk pertanggung jawaban Milenial untuk lebih profesional dalam menjalankan bisnisnya,” kata Bhima, Selasa (20/4/2020).
Ia mengatakan, Belva telah menunjukkan bahwa Milenial harus memiliki integritas dan bisa menghindari konflik kepentingan yang muncul ketika berada dalam posisi di Pemerintahan.
Namun, menurut Bhima, permasalahan terkait Kartu Prakerja tidak serta merta tuntas dengan mundurnya Belva.
“Pertama, masih perlu dilakukan penyidikan terkait MoU mitra pelaksana Kartu Prakerja yang dilakukan sebelum Peraturan teknis dikeluarkan Pemerintah,” tutur Bhima.
Kedua, lanjut Bhima, kartu prakerja tidak menjawab persoalan krisis yang dihadapi, bahwa korban PHK lebih membutuhkan bantuan berupa cash transfer/ BLT dibandingkan dengan pelatihan online.
Untuk mencegah pemborosan anggaran, sebaiknya Pemerintah membatalkan pendaftaran gelombang kedua, dan mengalihkan seluruh anggaran Kartu Prakerja agar berdampak langsung pada daya beli masyarakat yang terkena Covid19,” beber Bhima.
Ketiga, kata Bhima, dibandingkan memberikan pelatihan online, lebih baik Pemerintah memberikan subsidi internet selama 3-5 bulan kepada seluruh rakyat Indonesia sehingga masyarakat bisa mengakses konten pelatihan serupa di Youtube dan platform gratis lainnya.
“Saya berharap Staff Khusus Milenial lainnya yang memiliki konflik kepentingan antara bisnis dan jabatan publik untuk mengikuti jejak Belva, yakni memilih salah satunya tetap menjadi Staffsus atau profesional melanjutkan bisnis startupnya,” kata Bhima.
Bhima mengatakan, perjalanan karier stafsus menial masih cukup panjang, dan generasi milenial yang jumlahnya 90 juta orang di Republik ini akan mengawasi setiap langkah stafsus milenial.
“Maka jagalah amanah ini dengan sebaik-baiknya. Kalian adalah harapan sekaligus contoh bagi rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Bhima juga mengatakan, karena posisi Belva sudah tidak lagi menjadi Staff Khusus, maka berakhirlah undangan debat yang ia ajukan.
“Saya tidak memiliki masalah dengan Belva secara personal, melainkan hanya ingin mengajak bertukar pandangan terkait posisinya sebagai Staff Khusus Presiden,” ujar Bhima.
