JAKARTA, EDUNEWS.ID – Terus melemahnya nilai tukar rupiah di Senin (17/10/2022), harus disikapi secara cermat dan serius.
Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad, mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI segera kembali ke tanah air.
Menteri Keuangan dan Gubernur BI disebutnya harus memimpin langsung langkah langkah koordinasi di tengah situasi seperti ini.
“Nilai tukar rupiah di pasar spot pada Sabtu 15 Oktober 2022 diperdagangkan 15.426,5 per dolar. Bila dibandingkan 30 hari sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot telah tertekan 4,04%. Bahkan rupiah sempat menembus Rp 15.640,” ujarnya.
Kamrussamad menyebut pelemahan nilai tukar rupiah dampak rambatannya luas. Ini berpotensi menimbulkan cost produksi sejumlah industri meningkat, khususnya produk dengan bahan baku berasal komponen impor.
Hal ini otomatis menyebankan harga harga akan semakin mahal.
“Dalam kondisi ini, otoritas moneter harus berada di tanah air untuk memimpin langsung operasi guna stabilkan nilai tukar rupiah. Karena kami dengar Gubernur BI Indonesia sudah 2 minggu meninggalkan tanah air,” tandasnya.
Demikian halnya otoritas Fiskal, tambahnya, harus segera kembali ke tanah air. Mesti pulang ke tanah air untuk persiapkan mitigasi resiko terhadap dampak pelemahan nilai tukar rupiah.
“Kita juga mendesak agar KSSK segera bersidang, berkoordinasi. Menyusun kebijakan mitigasi terhadap resesi ekonomi,” tukasnya. (*)
