NUSA TENGGARA BARAT, EDUNEWS.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Taman Siswa, Komisariat Stikes Yahya Bima dan Komisariat Jantung, menggelar silaturahmi dirangkaikan dengan Diskusi Publik secara virtual, Jumat (24/03/2023), malam.
Diskusi tersebut bertemakan “Perubahan Sosial di Era Society 5.0”, yang dimoderatori oleh Sri Laila Fauzia.
Ketua Umum HMI Komisariat Taman Siswa, Al Faruq mengatakan, silaturahmi intelektual ini digagas oleh ketiga komisariat yang ada di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu untuk menjaga dan mewarnai peradaban intelektual organik di HMI.Terlebih dalam memahami perkembangan teknologi Society 5.0.
“Era Society 5.0 adalah penyempurna dari Era Industri. Konsep yang berpusat pada manusia berbasis pada teknologi, dimana konsep ini dikembangkan oleh Jepang untuk menjelaskan visi masa depan masyarakat yang digerakkan oleh teknologi dengan tujuan menciptakan kondisi masyarakat yang lebih siap dalam menyelesaikan berbagai tantangan sosial,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Komisariat Jantung, Rizki Adi berterima kasih kepada kedua Narasumber yang bersedia hadir dan membedah tema yang kami usung sehingga silaturahmi dan diskusi ini dapat berjalan lancar.
“Era Society 5.0 ditandai dengan masuknya inovasi revolusi industri 4.0 (seperti AI, Robot, dan Big Data) ke dalam tatanan sosial,” ujar Rizki.
Arif Sofyan selaku narasumber pertama, memaparkan perihal platform teknologi AI yang telah digunakan hampir setiap hari oleh masyarakat.
“Teknologi digital ini melahirkan berbagai macam profesi yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya di Beijing China, yang telah mengoperasikan mobil tanpa supir (Automatic driving) menggunakan sistem AI (Artificial Intelligence),” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa negara-negara Super Power atau berkekuatan ekonomi mumpuni telah menerapkan teknologi baru untuk ditransaksikan di dunia. Indonesia salah satu negara yang menjadi pusat marketnya.
“Lima skill yang wajib dimiliki oleh setiap orang agar dapat beradaptasi serta mengambil bagian dunia industri masa depan ialah Complex Problem Solving, Social Skill, Process Skill, System Skill, Cognitive Abilities,” sambungnya.
Narasumber Kedua, Ajunnarfid yang juga merupakan Ketua Umum HMI Cabang Dompu Raya, menjelaskan saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak dari arus digitalisasi.
“Toko konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan model bisnis marketplace. Taksi atau Ojek Tradisional posisinya sudah mulai tergeserkan dengan moda-moda berbasis online,” bebernya.
Ia menjelaskan konsep dasar AI yang disebut-sebut mampu menyaingi kemampuan kognitif manusia.
“Tapi ke semua perkembangan teknologi atau Society 5.0 hari ini adalah berbasis pada kepentingan termasuk kepentingan politik, bisnis dan lain sebagainya,” tutupnya.
