Hukum

KPK Duga Kasus Pemerasan Sertifikat K3 Libatkan “Pemain” Lama, Eks Wamenaker Noel Diduga Hanya Pengganti

JAKARTA, EDUNEWS.ID — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak hanya melibatkan 11 tersangka yang sudah ditetapkan, termasuk eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel. KPK menduga masih banyak pihak lain yang terlibat, dan para tersangka yang saat ini ditangkap diyakini merupakan “pemain” pengganti.

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyatakan bahwa penyidik sedang mendalami kemungkinan praktik pemerasan ini sudah terjadi sejak lama.

“Kita melihat apakah ini hanya pergantian pemain? Misalkan, ini yang sedang kita dalami, di sebelum 2019 itu bukan IBM (Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 Irvian Bobby Mahendro),” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).

Asep menjelaskan bahwa terungkapnya kasus ini bermula dari temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). KPK mendapatkan informasi adanya lonjakan transaksi keuangan yang tidak wajar pada salah satu tersangka, yaitu Irvian Bobby Mahendro.

“Kami bekerja sama dengan PPATK, kemudian melihat dan mengecek orang-orang yang ada di situ, termasuk salah satunya adalah saudara IBM,” ucap Asep.

Penyidik KPK mendeteksi aliran dana janggal dari Irvian sejak tahun 2019. Aliran dana tersebut diduga mengalir ke sejumlah pihak, termasuk Noel. Noel sendiri disebut-sebut menjuluki Irvian sebagai “sultan” karena banyaknya uang hasil pemerasan yang dikelola olehnya.

11 Tersangka Sudah Ditahan

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan sebelas orang sebagai tersangka. Mereka berasal dari lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan dan pihak swasta, yakni:

  1. Immanuel Ebenezer alias Noel (eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan)
  2. Irvian Bobby Mahendro (Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3)
  3. Gerry Aditya Herwanto Putra (Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja)
  4. Subhan (Sub Koordinator Keselamatan Kerja Ditjen Bina K3)
  5. Anita Kusumawati (Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja)
  6. Fahrurozi (Ditjen Binwasnaker dan K3)
  7. Hery Sutanto (Direktur Bina Kelembagaan)
  8. Sekarsari Kartika Putri (Subkoordinator)
  9. Supriadi (Koordinator)
  10. Temurila (PT KEM Indonesia)
  11. Miki Mahfud (PT KEM Indonesia)

KPK juga berhasil menyita sejumlah barang bukti dari operasi tangkap tangan (OTT) ini. Total 22 kendaraantelah disita. Secara khusus, barang bukti yang terkait dengan Immanuel Ebenezer adalah uang tunai sebesar Rp3 miliar dan satu unit motor Ducati berwarna biru.

Hingga saat ini, penyidik KPK terus mendalami kasus ini untuk melacak dan mencari “pemain” sebelumnya yang diduga terlibat dalam praktik pemerasan serupa. “Apakah yang tahun sebelumnya tidak ada? Itu sedang kita dalami,” ujar Asep. Berdasarkan pengakuan Noel, ia ternyata sudah mengetahui adanya praktik pemerasan ini sejak awal menjabat. (**)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top