JAKARTA, EDUNEWS.ID – Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyebut Prabowo-Gibran pada Debat Perdana hari ini di Kantor KPU RI, Selasa (12/12/2023) malam.
Awalnya, Anies menerangkan kondisi hukum yang belakangan ini menurutnya timpang.
tangkap layar youtube KPU RI
“Betapa pada hari-hari ini, tatanan ketika kita menyelenggarakan pemerintahan sering tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang kita pegang, karena itulah kami melihat perubahan ini harus kita kembalikan. Negara ini adalah negara hukum bukan negara kekuasaan,” ujar Anies.
“Dalam negara hukum, kekuasaan diatur oleh hukum, dalam negara kekuasaan, hukum diatur oleh penguasa, dan kita tidak menginginkan itu terjadi,” sambung Anies.
“Dan bila kita saksikan hari ini, ada satu orang milenial, bisa menjadi calon wakil presiden, tetapi ada ribuan milenial, generasi Z yang peduli pada anak-anak bangsa, yang peduli pada mereka yang termarginalkan, ketika mereka mengungkapkan pendapat, ketika mereka mengkritik pemerintah, justru mereka dihadapi dengan kekerasan, dihadapi dengan benturan, dan bahkan gas air mata, apakah kondisi ini akan dibiarkan, tidak, kita harus lakukan perubahan,” lanjutnya.
Anies juga mengaitkan Prabowo Subianto dengan meninggalnya seorang anak bernama Harun Al Rasyid.
“Dan tidak kalah penting, hadir bersama saya hari ini, ayahnya Harun Al Rasyid, Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal, pendukung pak prabowo di pilpres 2019, yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu, apa yang terjadi, dia tewas, sampai hari ini tidak ada kejelasan, apakah ini akan dibiarkan, tidak, ini harus diubah,” terang Anies.
tangkap layar youtube KPU RI
“Karena itu, kami mendedikasikan diri hadir untuk memberikan komitmen, bahwa dari puncak sampai kebawah, kami akan tegakkan hukum pada siapa saja, kami kembalikan marwah kehidupan bernegara yang menempatkan hukum sebagai tempat yang paling tinggi, dan ketentuan itu berlaku pada semua, termasuk ketika menyangkut urusan ASN, menyangkut urusan TNI dan Polri,” tutup Anies.
Sebagai informasi, debat perdana ini bertema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, layanan publik dan kerukunan warga, menghadirkan semua Capres-Cawapres.
