JAKARTA, EDUNEWS.ID – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebut kondisi demokrasi Indonesia layaknya demokrasi zombie.
Menurutnya, meskipun Indonesia sudah enam kali menjalankan Pemilu Presiden, namun tidak memuat nilai substansial.
“Jadi demokrasi kita istilahnya menjadi demokrasi zombie. Jadi demokrasi kita sekarang seperti demokrasi zombie, yang dia berjalan tanpa ruh. Dia berjalan karena itu mekanisme yang ada, tetapi ruhnya tidak ada,” kata Mu’ti, Kamis (28/12/2023) di Jakarta.
Abdul Mu’ti berharap kepada media agar memberikan resonansi yang lebih substantif kepada khalayak.
“Sebenarnya kita juga mengharapkan sesuatu yang ringan-ringan dari politik yang itu bisa membawa pesan bahwa siapapun yang menang Indonesia harus menjadi pemenang utamanya, kira-kira begitu,” imbuhnya.
Baginya, Pemilu harus menjadi event yang menyenangkan bukan menakutkan.
“Saya kira kalau kita tadi menargetkan anak-anak muda kan mereka ini juga menyikapi politik juga ternyata dengan gembira juga. Tapi ternyata pandangan kita itu bahwa mereka itu tidak serius, itu ternyata keliru. Mereka itu serius juga tetapi menyeriusinya dengan cara mereka. Ini yang menurut saya perlu kita bangun, karena mayoritas pemilih terbesar itu kan mayoritas mereka-mereka ini,” ungkap Abdul Mu’ti.
Abdul Mu’ti juga berpesan supaya memandang jabatan secara biasa-biasa saja.
