JAKARTA, EDUNEWS.ID – Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad, menegaskan maskapai penerbangan Garuda Indonesia harus diselamatkan dari kondisinya yang sudah di ujung tanduk.
Hal ini diutarakannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Garuda Indonesia, Senin (26/9/2022) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Hadir Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan saputra dan seluruh Direksi.
“Pendapatan Garuda Indonesia terus menurun sejak 2020 dan 2021. Di 2020, kerugian mencapai 2.203 juta USD dan terus meningkat menjadi 3.962 juta USD di 2021. Ini jelas diujung tanduk,” katanya.
Kamrussamad menyebut bahwa Garuda Indonesia sudah menjadi bagian dari kebanggaan dan identitas bangsa. Bukan hanya karena nama Indonesia yang melekat pada brandnya, tapi proses kelahirannya yang tak lepas dari hasil perjuangan para pahlawan Indonesia.
Mismanajemen di tubuh Garuda Indonesia, lanjutnya, itu harus menjadi pelajaran. Bukan malah jadi alasan untuk mengganti nama atau menutupnya.
“Sesuai semangat Pak Prabowo, Partai Gerindra sudah menyepakati bahwasanya Garuda Indonesia harus diselamatkan. Komisi XI menyetujui suntikan PMN 7,5 triliun rupiah kepada maskapai kebanggaan Indonesia tersebut,” ungkapnya.
Dirinya lalu menjelaskan bahwa Garuda Indonesia di masa lalu memiliki tata kelola korporasi yang buruk, diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19.
Olehnya, dirasa perlu melakukan program restrukturisasi secara komprehensif, yang mencakup restrukturisasi keuangan dan operasional, PKPU Homologasi merupakan Gateway untuk menata jumlah pesawat, route dan tarif serta operasional garuda. Kepercayaan kreditor melalui perjanjian perdamaian harus digunakan sebaik baiknya.
Selain Perbaikan Struktur Biaya & Neraca, Garuda juga harus komitmen dengan business plan yang sudah disusunnya.
“Inisiatif inisiatif untuk menurunkan beban operasional melalui penurunan lease rate, optimalisasi jumlah dan tipe pesawat, dan optimalisasi rute serta kualitas layanan, harus serius diimplementasikan,” tegasnya.
Kamrussamad menambahkan bahwa Garuda Indonesia juga harus menghentikan segala tindakan koruptif yang telah menggerogoti perusahaan.
“Komitmen seluruh jajaran harus benar benar dijalankan!” tandasnya.
