Nasional

Eros Djarot : Yang Ngotot Satu Putaran di Pilpres 2024 Tidak Cinta Indonesia

Politikus senior dan budawayan tanah air, Eros Djarot

JAKARTA, EDUNEWS.ID-Politikus senior dan budawayan tanah air, Eros Djarot, menentang target satu putaran Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 02 Prabowo-Gibran.

Seperti diketahui, tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran berambisi untuk meraih kemenangan dalam satu putaran pada Pemilihan Presiden 2024.

“Siapapun yang mengepush satu putaran, dia gak cinta Indonesia,” ujar Eros dikutip dari unggahan channel YouTube @Abraham Samad SPEAK UP (30/1/2024).

Eros blak-blakan mengatakan hal tersebut bukan tanpa alasan, dia mewanti-wanti akan terjadi konflik jika dipaksakan satu putaran.

“Saya punya alasan, konflik horizontalnya tinggi. Karena benihnya ditanamkan,” ucapnya.

Eros bilang, jika satu putaran dipaksakan, maka terjadi konflik sosial yang tidak bisa dihindari.

“Solo itu kebakaran tuh, pasti. Saya hanya titip kepada para pemimpin bangsa ini cintailah Indonesia, jangan rakyat ini dibius,” tukasnya.

Eros pun menyederhanakan bahasa ‘bius’ yang dia sebutkan. Memberikan contoh seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT). Tidak sedikit yang menyebut itu merupakan bantuan langsung dari Presiden Jokowi.

“Contohnya, ini BLT dari pak Jokowi. Itu uang negara, masa pembodohan, pembutaan pada masalah, itu nanti kalau meledak,” Eros menuturkan.

Diakui Eros, dirinya tidak takut pada revolusi ataupun reformasi people power. Karena lebih memiliki arah dan konsep yang jelas.

“Saya katakan kalau revolusi saya gak takut, ini keos. Saya tidak takut revolusi, reformasi people power, karena ada konsepnya, pemimpinnya, arahnya. Kalau keos, tidak,” imbuhnya.

Dia pun menekan Jokowi dengan mengatakan, tidak menganggap Pemilu sebagai tujuan akhir. Menurutnya, itu baru permulaan.

“Tolong dicatat pak Jokowi, jangan dikira Pemilu itu seolah-olah tujuan akhir, tidak,” tandasnya.

“Pemilu itu sasaran antara untuk menuju ke satu titik yang lebih jauh. Indonesia yang lebih baik,” sambung dia.

Eros tidak habis pikir jika hanya karena Pemilu marwah bangsa yang telah menjadi kebudayaan paling hakiki menjadi korban.

“Masa hanya karena Pemilu, dikorbankan marwah bangsa ini, yang namanya kebudayaan yang paling hakiki bangsa ini,” kuncinya. (int/fjr)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top