JAKARTA, EDUNEWS.ID – DPP Partai Golkar menyiapkan Caleg terpilih Dapil III DKI 2024 Erwin Aksa (EA) sebagai calon Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) pada November 2024 mendatang.
Hal ini tertuang dalam undangan DPP Golkar dengan nomor Sund-359/Golkar/IV/2024 yang merupakan surat undangan menghadiri acara silaturahmi dan pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar kepada Bakal Calon Kepala Daerah/Bakal Calon Wakil Kepala Daerah kader Partai Golkar yang dilaksanakan hari ini Sabtu 6 April 2024 di Jakarta.
Surat tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris Jenderal Lodewijk F. Paulus.
Sebelumnya, Partai Golkar melalui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendorong mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dan Ketua DPD Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (AZI) untuk maju sebagai calon Gubernur Jakarta.
Ketiga nama tersebut kini menjadi jagoan Golkar di Pilgub Jakarta.
Analis Politik dan Kebangsaan, Dr Arqam Azikin menjabarkan terkait dukungan Golkar di Pilgub Jakarta tersebut.
Arqam menilai, untuk Ahmad Zaki Iskandar (AZI) sebagai ketua DPD Golkar DKI lebih pas maju sebagai calon Gubernur Jakarta.
“Karena minimal sudah mengetahui ruang dasar politik Jakarta. Tinggal yang perlu dicek lagi secara Pola, Metode, Strategis (PMS) yang berpengaruh pada pribadi AZI,” kata Arqam ke ke edunews.id, Sabtu 6 April 2024.
Arqam menilai, hal ini penting dilakukan untuk mengukur apakah memungkinkan brand personal AZI sudah tinggi popularitasnya di mata warga Jakarta sebagai calon gubernur Jakarta.
“Kecepatan minimal mengukur PMSnya AZI dalam bulan April hingga Juni pertengahan atau sekitar 1,5 bulan sebagai tahap awal,” katanya.
Namun, lanjut ahli strategi komunikasi politik ini, DPP Golkar juga dapat mempertimbangkan sosok alternatif yang dimajukan sebagai Cagub Jakarta selain AZI.
“Bila ada figur yang daya tarik personalnya melalui metode komunikasi politik lebih mudah didorong dalam memenangkan Pilgub Jakarta,” kata Arqam.
Sementara itu untuk Ridwan Kamil (RK), Arqam menilai lebih tepat maju kembali sebagai Cagub di Jabar.
“Karena basis politik RK di masyarakat sudah dapat dimantapkan lagi dan begitupun basis politik internal Golkar se Jabar sudah lebih mudah aksi konsolidasinya dalam menghadapi cagub lainnya,” bebernya.
Sementara itu, lanjut Arqam, nama Erwin Aksa untuk saat ini baru saja terpilih menjadi Anggota DPR RI dapil Jakarta dan peraih suara besar, sebaiknya Erwin Aksa tetap di posisi Fraksi Partai Golkar DPR.
“Manfaat partai Golkar lebih signifikan peran strategi EA di DPR RI/MPR RI, dibandingkan masuk dalam pertarungan sebagai Cagub Jakarta. Di samping FPG, peran EA pun dapat lebih maksimal juga di DPP Golkar untuk tugas partai yang lebih menopang,” tutupnya.
