JAKARTA, EDUNEWS.ID – Universitas Indonesia (UI) tengah mempersiapkan pembangunan proyek ambisius Central Business District (CBD) yang diproyeksikan dapat menghasilkan revenue (pendapatan) minimal Rp 10 triliun per tahun.
Rektor UI, Heri Hermansyah, menjelaskan bahwa jumlah fantastis ini akan dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, termasuk porsi besar untuk beasiswa bagi mahasiswa.
Hal tersebut disampaikan Heri saat ditemui di kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Rp 500 Miliar untuk Dukungan Pendidikan
Heri Hermansyah berandai-andai, apabila 5% saja atau setara Rp 500 miliar dari total pendapatan CBD tersebut dapat dialokasikan untuk beasiswa. Angka ini diharapkan dapat memberikan dukungan signifikan terhadap pendidikan.
“Nah, jadi kalau ini semuanya berjalan lancar, kita expect (berharap) itu bisa mendapatkan pendapatan minimal Rp 10 triliun per tahun, dan itu baru revenue ya, belum profit. Tetapi itu tentunya kalau semuanya sudah terbentuk ya,” terang Heri.
Ia menekankan bahwa CBD ini tidak hanya akan berkontribusi pada pendapatan kampus, tetapi juga bagi masyarakat sekitar, menciptakan multiplier effect (efek ganda) dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di wilayah Selatan Jakarta, Jawa Barat, DKI, bahkan Indonesia.
“Dan tentunya kalau ada perputaran uang sebesar itu, pertumbuhan ekonomi juga berjalan. Multiplier effectini yang kemudian kita harapkan,” ungkapnya.
Infrastruktur CBD untuk Mendukung Riset dan Industri
Kawasan CBD tersebut nantinya dikembangkan untuk mendukung infrastruktur di dalam UI. Infrastruktur tersebut mencakup:
- International Student Housing
- Convention Center (pusat acara)
- Hotel dan Perkantoran
- Teaching Industry (industri mengajar)
- Start-up (perusahaan rintisan) dan Incubator Business (inkubator bisnis)
Dengan pengembangan ini, Rektor UI berharap hasil riset kampus dapat menjawab kebutuhan di dunia usaha dan industri. “Dan dari situ akan menghasilkan berbagai pertumbuhan ekonomi yang kita harapkan,” tandas Heri.


