Pemkot Makassar

Sekda Zulkifly Jadi Juri Tiga Besar IMA 2025, Tekankan Keberlanjutan Inovasi

MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Makassar, Andi Zulkifly, didaulat menjadi juri untuk menyeleksi tiga nominator terbaik dalam ajang Innovative Mayor Award (IMA) 2025.

Kegiatan penjurian ini berlangsung di ruang rapat Sekda Makassar Lantai 3 Kantor Balai Kota Makassar pada Jumat (31/10).

Tiga inovasi yang berhasil menembus babak akhir ini adalah Matasa dari UPT SPF SDN Nusa Harapan Permai, Meramu dari UPT SPF SDI Perumnas Antang 3, dan Barrasa dari UPT SPF SMPN 15 Makassar.

Ketiganya sukses mengungguli ratusan inovasi dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan satuan pendidikan di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

Apeliasi dan Peringatan Keras terhadap ‘Pemerintahan Autopilot’

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Makassar Andi Zulkifly menyampaikan apresiasi tinggi kepada para finalis.

“Peserta yang hadir hari ini adalah tiga besar. Artinya, mereka sudah melewati berbagai tahapan penting dan menunjukkan usaha serta kemampuan yang pantas diapresiasi,” ujar Andi Zulkifly.

Mantan Kepala Bappeda ini secara khusus menyoroti ketatnya persaingan yang melibatkan seluruh OPD dan sekolah. “Tidak mudah untuk sampai di tahap ini. Pesertanya bukan hanya dari sekolah-sekolah, tapi juga dari seluruh SKPD. Jadi, capaian ini luar biasa,” imbuhnya.

Namun, di tengah antusiasme peserta, Sekda juga memberikan peringatan keras terhadap sejumlah dinas yang dinilainya masih pasif dan menganggap lomba inovasi hanya sebagai kegiatan seremonial semata.

“Banyak dinas yang kurang bersemangat, mengira inovasi hanya formalitas. Padahal, Pak Wali sudah menegaskan bahwa salah satu indikator penilaian SKPD adalah inovasinya,” tegasnya.

Sekda Zulkifly lantas mengingatkan pentingnya meninggalkan pola kerja statis tanpa pembaruan, yang ia sebut sebagai “pemerintahan autopilot.”

“Autopilot itu artinya apa yang dilakukan tahun kemarin, terus saja dilaksanakan tanpa perubahan. Tidak ada inovasi. Padahal, pemerintah daerah tidak boleh bekerja seperti itu,” kata Zulkifly.

Inovasi Harus Berdampak dan Berkelanjutan

Sekda menjelaskan bahwa setiap kepala OPD maupun kepala sekolah wajib mampu menggali potensi di lingkungannya untuk menciptakan terobosan baru yang berdampak nyata.

“Inovasi itu harus membawa perubahan yang lebih baik, punya kekhasan, dan tentu sesuai dengan kewenangan instansi masing-masing,” tambahnya.

Menanggapi presentasi salah satu nominator, yakni inovasi Barrasa dari SMP Negeri 15 Makassar terkait sistem poin karakter siswa, Zulkifly memberikan penilaian positif.

“Inovasi ini bagus karena mampu memotivasi siswa untuk berperilaku lebih baik. Sistem poin menjadikan penilaian karakter lebih objektif dan terukur,” jelasnya.

Untuk mendukung keberlanjutan dan konsistensi, Sekda Zulkifly juga memberikan masukan agar inovasi tersebut diperkuat dengan dukungan teknologi informasi.

“Saya sarankan agar sistem ini diperkuat dengan aplikasi berbasis IT yang bisa diakses guru dan orang tua, supaya lebih terintegrasi dan konsisten dalam pelaksanaannya,” tutup Zulkifly (**)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top