MAKASSAR, EDUNEWS.ID– Sejumlah pemuda, berbagai tokoh dan pakar serta beberapa elemen lainnya yang berasal dari daerah Soppeng, Sulawesi Selatan kini membentuk Forum yang mereka namai Forum Intelektual Reformatif (FITUR).
“Sebagai wujud peran sertanya kini telah terbentuk Forum Intelektual Reformatif yang disingkat FITUR Sulawesi Selatan,” ujar penggagas FITUR yang dimotori oleh Djusman AR di Makassar, Rabu (2/6/2021).
Adapun Penggagas dan admin grup tersebut diantaranya, Djusman AR, Andi Ahmad Saransi, Sudirman Muhammadiyah dan Luffi Bone Bachtiar.
Djusman yang juga merupakan tokoh penggiat anti korupsi ini mengatakan, meskipun masih dalam berbentuk WA, diketahui keanggotaannya terdapat banyak tokoh-tokoh pemuda dan pemudi Soppeng diantaranya beberapa pakar akademisi lintas kampus, aktifis NGO, insan pers, birokrat, anggota DPR-RI, DPRD Provinsi, DPRD Kab Soppeng, Praktisi Hukum hingga Wiraswasta.
“Visi lahirnya FITUR adalah terwujudnya kebersamaan Yassisoppengi Sesama Putra(i) Wija Latemmamala Kabupaten Soppeng,” ujar Direktur Lembaga Peduli Sosial Ekonomi Budaya Hukum & Politik (LP-SIBUK) Sulsel ini.
Dalam waktu dekat ini telah menetapkan beberapa agenda usai pelaksanaan lebaran Idul Adha.
“Akan menggelar kegiatan Ilmiah dan kunjungan jejak sejarah Soppeng dengan tema Merajut Jejak Sejarah di Bumi Latemmamala Soppeng”,” tutur Djusman yang juga Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKaL) NGO Sulawesi, dan Koordinator Badan Pekerja Komite Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Sulselbar.
Beberapa agenda dalam kegiatan tersebut ialah :
1.kunjungan dan ziarah kemakam ibunda Arung Palakka We Tenrisui di Marioriwawo.
2. Kunjungan Tempat Kelahiran Arung Palakka di Tetti KenraraE.
3. Silaturrahmi warga/tokoh masyarakat Soppeng.
4. Kunjungan jejak sejarah coppo Meru di Kecamatan Donri-Donri.
5. Tudang Sipulung bersama Bapak Ir Lutfi Halide, MP/Wakil bupati dan tokoh Masyarakat di rumah pribadinya di Solie Kecamatan Donri-Donri.
“Salam satu jiwa, satu rasa Yassisoppengi., Malilu Sipakainge, Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong (hilaf saling menyadarkan, hanyut saling mendamparkan, dan rebah saling menegakkan) menjadi semangat dibentuknya grup tersebut,” tambah Djusman.
Dirinya melanjutkan, kehadiran grup tersebut adalah wadah silaturrahmi, dan media komunikasi antar sesama putra putri Bumi Latemmala (Soppeng) Sulawesi Selatan sekaligus ruang berdiskusi, bertukar pikiran sesama Wija To Soppeng untuk kepentingan bangsa, negara, dan pada khususnya Yassisoppengi Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan.
“Mengajak segenap masyarakat Soppeng untuk bersama-sama berkontribusi positif terhadap kampung halaman kita secara profesional dan proporsional,” tutup Djusman.
