JAKARTA, EDUNEWS.ID – Indonesia Resilience (IRES) dan Singapore University Technology and Design bersama Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta (KPKP) menggelar Pelatihan Pengantar Bisnis berbasis kesehatan di masyarakat Petamburan bernama Jamu Klinik di Petamburan, Rabu (18/01/2023).
Kegiatan tersebut dihadiri puluhan peserta dari ibu Pembinaan Keluarga Kesejahteraan (PKK), Karang Taruna, dan Dasawisma.
Mereka menanam berbagai jenis tumbuhan diantaranya, kunyit, jahe, kencur, dan brotowali, serta sambiloto.
Sukarni dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta (KPKP) menyampaikan materi tentang pemahaman dasar mengenai tanaman-tanaman jamu, prinsip kebersamaan dalam mengelola kebun jamu, dan teknik perawatan kebun jamu sesuai dengan jenis tanamannya.
Sukarni menekankan pentingnya penguatan komunitas agar organisasi yang kita bangun bisa berkelanjutan.
“Yang perlu kita perkuat adalah membangun kebersamaan dalam pengelolaan kebun jamu.” kata Sukarni
Sementara itu, Nadiyah selaku pemateri kesehatan menjelaskan langkah preventif dan promotif kesehatan kepada peserta.
“Misalnya menjaga pola tidur, olahraga dan makan makanan bergizi serta minum jamu merupakan langkah preventif dan promotif kesehatan” tuturnya
Tidak hanya itu, Jamu Clinic bukan sekedar menanam tetapi juga sebagai sarana penguatan kohesi sosial dan pemulihan ekonomi.
Nantinya tanaman jamu yang ditanam akan diproduksi untuk pemulihan ekonomi di masyarakat lewat koperasi.
“Koperasi yang digalang akan memperhatikan aktivitas kerja, beban kerja dan kesepakatan keduanya.” tegas Hari Akbar Direktur Eksekutif IRES
Dengan adanya praktek langsung ke kebun tanaman jamu, diharapkan dapat menyebarkan dan meningkatkan semangat menanam dan memperkuat narasi resiliensi masyarakat.
Program tersebut didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Temasek Foundation untuk membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 serta promosi kesehatan.
