JAKARTA, EDUNEWS.ID – Indonesia berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam menciptakan komunitas pendidikan kerja sama ekonomi Asia-Pasifik.
“Kami menyambut baik diadopsinya APEC Education Strategy dan APEC Baseline Report on Current Education Status,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir seusai Pertemuan Tingkat Menteri APEC (AMM) di Lima, Peru, Jumat atau Sabtu (19/11/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia menekankan pentingnya implementasi “APEC Education Strategy” untuk mengurangi angka penggangguran, khususnya di kalangan generasi muda, melalui penguatan dan penyelarasan kompetensi dan kapasitas individu dengan kebutuhan industri.
Dalam intervensinya, Wamenlu juga menyampaikan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan pemerintah Indonesia di bidang pendidikan, di antaranya perbaikan kurikulum, perbaikan kualitas pendidikan kejuruan, dan peluncuran program “One Million Entrepreneurs Movement” untuk meningkatkan rasio wirausaha nasional menjadi dua persen pada 2019 dibandingkan sebelumnya 1,6 persen.
Sementara itu, dalam sesi terpisah, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menggarisbawahi pentingnya mempertahankan kawasan APEC yang terbuka dan dinamis guna memberikan ruang bagi peningkatan ekspor dan pembangunan nasional.
Dia menekankan bahwa pencapaian “Bogor Goals” dapat mencakup upaya mengatasi development divide.
Dalam konteks ini, Mendag menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memajukan usulan Promoting Trade in Products that contribute to sustainable and inclusive growth through rural development and poverty alleviation di forum APEC.
Guna mendorong peningkatan “people-to-people contact” di kawasan, para pemimpin Ekonomi APEC telah mencanangkan target partisipasi satu juta pelajar dan mahasiswa pada program pertukaran pelajar intra-APEC pada tahun 2020.
Komitmen yang dicanangkan pada masa Keketuaan Indonesia pada APEC 2013 tersebut juga mendorong kerja APEC untuk meningkatkan mobilitas pelajar, peneliti, dan penyedia jasa pendididikan.
Pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu capaian penting “Bogor Goals” yang dicanangkan pada tahun 1994, saat Indonesia menjadi Ketua APEC. Ekonomi APEC meyakini bahwa sumber daya manusia berkualitas yang terbentuk melalui pendidikan dan pelatihan berdampak positif terhadap proses inovasi dan pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Indonesia senantiasa berkontribusi aktif dalam memajukan kerja sama APEC di bidang pengembangan sumberdaya manusia, antara lain dalam sharing best practices di bidang promosi ketenagakerjaan dan kewirausahaan, mobilitas pekerja antar negara di kawasan, penyediaan kesempatan kerja sama dengan pihak swasta, serta membuka akses pendidikan.