EDUNEWS.ID – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Banjarmasin menyampaikan kritikannya terhadap Pemerintah Kota dengan aksi pembentangan spanduk.
Dalam spanduk bertuliskan “Selamat Hari Raya Idulfitri 1444. Deretan PR besar pemerintah: Kasus jalan longsor kilometer 171 Kabupaten Tanah Bumbu serta masih banyak kedai miras yang buka selama bulan ramadan, dan Rest In Peace (RIP) Polda Kalsel, RIP BPJN Kalsel dan RIP Pemerintah Kota Banjarmasin”.
Spanduk kritikan tersebut dibentangkan di dinding bagian atas flyover di kawasan Jalan Ahmad Yani kilometer 4,5 Banjarmasin, Selasa (18/4/2023).
Namun tidak lama berselang, spanduk itu lenyap.
“Kami tidak tahu siapa yang mencopotnya. Seusai dipasang, kami tinggalkan agar pengguna jalan bisa melihat dan membacanya,” ungkap Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) HMI Banjarmasin, Reza Adha, Rabu (19/4/2023).
Reza mengatakan spanduk yang dibentangkan itu sebagai bentuk ketidakpuasan pihaknya saat audiensi berlangsung.
“Terkait jalan longsor itu, jawaban yang kami dapatkan hanya lempar sana, lempar sini. Ujung-ujungnya bilang, bahwa ada keterbatasan,” ucapnya.
Sementara itu kader HMI Banjarmasin Yudi mengkritik Perda kota Banjarmasin Nomor 10 Tahun 2017 Tentang Pengawasan dan Pengendalian Penjualan Minuman beralkohol.
“Perda itu ompong atau cacat. Di situ memang tercantum larangan, tapi tak ada kejelasan sanksi. Tidak ada kejelasan hukuman bagi pelanggarnya,” ujarnya.
“Pantas saja penjual minuman beralkohol bisa bertindak seenaknya. Termasuk buka di bulan Ramadhan,” tekannya.
HMI Cabang Banjarmasin pun meminta agar pemerintah bisa lebih fokus memikirkan solusi hingga melakukan penanganan yang jelas.
“Kami menegaskan dan meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan yang ada di depan mata, jangan seolah tidak ada kewenangan dan saling lempar tanggung jawab,” tutupnya.
