JAKARTA, EDUNEWS.ID – Wanita berinisial W mengungkapkan modus Ketua DPD PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto, yang memperkosa dirinya.
Korban mengaku diperkosa pelaku Anthony Norman pada Selasa, 5 Desember 2023 di rumah pelaku Norman.
Dia diminta datang ke kantor DPD PSI Jakarta Barat oleh pelaku pada Selasa malam.
“Tapi pada saat saya datang ke sana sepi, enggak ada orang, enggak ada siapa-siapa,” kata korban W dikutip edunews.id, Jumat (29/3/2024).
Di saat kebingungan mendapati kantor PSI yang kosong tak ada orang, tiba-tiba pelaku Norman menghubungi korban dan mengajaknya makan malam.
Korban disuruh keluar kantor DPD menuju sebuah minimarket untuk dijemput pelaku.
“Dia mengarahkan saya untuk keluar dari DPD. Saya diarahkan ke tempat lain, saya didrop di Indomaret dengan alasan cari makan dulu karena ada makanan rekomendasi yang enak yang dia tahu,” ujar W.
Alih-alih kembali ke kantor DPD PSI untuk mengurus pekerjaan, pelaku malah membawa korban W ke rumahnya.
“Tapi pas sampai sana, saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan, saya malah dibawa kabur ke rumahnya,” ucap W.
Di rumah pelaku itulah, korban W mengaku diperkosa.
Meskipun pada saat itu, korban W sudah bilang dalam kondisi menstruasi. Namun, pelaku Norman tak peduli.
Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku Norman kemudian menyekap korban W di dalam kamarnya hingga pagi hari. Korban pun sudah memohon untuk segera dilepaskan. Namun permintaan itu tidak dikabulkan pelaku.
“Saya mau coba kabur lewat jendela tapi diteralis besi, saya minta tolong lepasin tapi gak dibukain pintunya,” tutur korban W.
Korban W menambahkan, pada saat terjadi pemerkosaan, dirinya sempat melihat seperti ada kamera yang terpasang di dalam kamar tersebut.
Ia pun menduga pelaku Norman sengaja memasang kamera itu untuk mengancamnya agar tidak melaporkan pemerkosaan yang dilakukannya.
Korban W mengatakan peristiwa pemerkosaan yang dialaminya itu terjadi ketika dirinya baru sehari bekerja sebagai buzzer PSI.
Wanita asal Solo, Jawa Tengah, itu mengaku tertarik bergabung dengan PSI karena selain membutuhkan pekerjaan untuk biaya kehidupan di perantauan, PSI juga diketahui mempunyai branding sebagai partai anak muda, sehingga membuatnya mantap menjadi bagian dari PSI.
