JAKARTA, EDUNEWS.ID – Gus Miftah angkat bicara melihat aksi penusukan yang menimpa Menko Polhukam, Wiranto. Sebagai pemuka agama, Gus Miftah meminta jangan buru-buru dikaitkan dengan radikalisme.
“Kalau saya ini jangan buru-buru masalah ini distempel paham radikal. Tapi, kalau memang benar itu radikal, pemerintah ini harus ambil sikap,” kata Gus Miftah kepada detikcom, Kamis (10/10/2019).
Gus Miftah mengatakan, selama ini isu radikal juga selalu dikaitkan dengan agama. Hal itu justru bisa membahayakan banyak orang.
“Kalau bicara radikal ya selama ini radikal di Indonesia ini ya justru berangkat dari isu agama. Saya nggak mau orang-orang diluar itu terancam keselamatannya. Itu kan bahaya itu,” ucapnya.
“Artinya sekelas pejabat saja keamanannya tak terjamin apa lagi kita cuma rakyat kecil. Apalagi kaitannya dengan radikalisme, jangan buru-buru nyetempel radikal, tapi kalau memang benar ya harus segera ambil tindakan,” ujar Gus Miftah.
Wiranto ditusuk dengan benda tajam oleh seorang pria tak dikenal saat berada di Pandeglang, Banten. Dia ditusuk saat turun dari mobil dan kemudian menyapa masyarakat.
dtk