MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pengamat politik, Suaib Napir menilai selain pasangan petahana Fahmi Massiara-Lukman dan Andi Sukri Tammalele-Arismunandar Kalma (AST-Aris) yang bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Majene, hanya sekedar ungkapan kesenangan menjelang pemilihan umum (Pemilu).
“Iya, karena hanya pasangan potensial berhadapan di Pilkada, meskipun kandidat lain muncul, saya menilai itu hanyalah penggembira,” ujarnya.
Diketahui sejumlah bakal calon bupati dan wakil bupati Majene 2020, yang muncul diantaranya, kader partai Golongan Karya (Golkar), Muhammad Irfan Syarif, wakil ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Harun, mantan anggota DPRD Sulbar, Asnuddin Sokong.
Dirinya menganggap Eks Sekretaris Daerah (Sekda) Majene, Andi Sukri Tammalele (AST) dan Arismunandar Kalma Katta (Aris) yang merupakan putra mantan Bupati Majene dua periode, merupakan berpasangan kuat untuk melawan Petahana di Pilkada 2020.
Majunya AST-Aris tersebut, dinilai menjadi ancaman serius bagi petahana Fahmi Massiara-Lukman yang dinilai kinerjanya biasa-biasa saja.
“AST-ARIS dapat menjadi nncaman serius bagi FM-Lukman. Apalagi FM-Lukman 5 tahun memimpin tidak mampu menunjukkan hasil yang lebih baik bagi rakyat,” kata Pengamat Politik, Suaib Napir saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (11/06/2020).
Lanjut Napirman yang juga dosen politik disalah satu universitas ternama di Indonesia, dirinya memprediksi Pilkada Majene tahun 2020, akan diisi dua pasangan calon (Paslon).
(tas)
