JAKARTA, EDUNEWS.ID– Tantangan pengamat ekonomi, Bhima Yudhistira, yang juga Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) kepada Belva Devara terkait konsep yang ditawarkan Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi tersebut dalam rangka penanganan ekonomi akibat pandemi covid-19 yang dipublikasi pada Minggu 19 April 2020 kemarin hingga hari ini, Senin (20/4/2020) belum juga mendapat tanggapan dari pihak Belva.
Bhima pun kembali menantang debat terbuka tersebut, jika Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi, Belva Devara tak berani sendiri agar dibantu enam staf khusus milenial lainnya untuk debat terbuka.
“Saya sudah menunggu 1×24 jam belum ada respon dari Belva. Bagaimana kalau Belva dibantu 6 orang Stafsus Milenial lainnya,” kata Bhima, Senin (20/4/2020).
Bhima menuturkan, dirinya tidak keberatan jika harus berhadapan dengana 7 staf khusus milenial tersebut.
“Saya tak keberatan dan pastinya diskusi akan cukup menarik,” kata Bhima.
Bhima pun memberikan waktu 1×24 jam menunggu respon dari stafsus milenial atas tantangannya tersebut.
“Toh ini debat biasa, saling tukar gagasan antar milenial, biar publik paham ada ie besar apa bagi rakyat indonesia. Bukankah milenial selalu berani menerima tantangan ?” kata Bhima.
Sebelumnya, pada Minggu 19 April kemarin, Bhima Yudhistira mengeluarkan surat terbuka kepada staf khusus milenial presiden Jokowi, Belva Devara terkait konsep yang ditawarkan milenial alumni LPDP tersebut dalam rangka penanganan ekonomi akibat pandemi covid-19
Bhima Yudhistira mengatakan, milenial adalah generasi yang diharapkan membawa perubahan, berani melawan arus, tidak berada dalam lingkungan oligarki. Oleh karena itu publik ingin melihat gagasan apa yang bisa ditawarkan Milenial ditengah pandemi.
“Ini undangan debat terbuka sesama Milenial, dalam rangka membangun kesadaran intelektual. Saya berharap kawan @belvadevara bisa memenuhi undangan ini,” tulis Bhima Yudhistira, Ahad (19/4/2020) pagi.
Ia menuturkan, sebagai pertanggungjawaban ke publik, Bhima mengusulkan debat dilakukan dengan menggunakan Video Conferences dan disiarkan live di berbagai kanal media.
“jika bersedia menerima tantangan debat ini, maka Belva bisa menghubungi saya secara pribadi,” tulisnya.
Kata Bhima, tantangan tersebut dikeluarkan tidak ada kepentingan apapun selain publik bagaimana bisa memahami cara milenial bisa berkontribusi nyata bagi perekonomian.
“Saya berharap Belva bisa memenuhi undangan ini. Waktu dan tempat saya sesuaikan dengan jadwal Belva,” tutupnya.
Bhima juga mengatakan, jika tindakan tersebut dilakukan atas nama pribadi dan tak membawa lembaga apapun.
