MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar, Arlin Ariesta, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu kebijakan dari pusat terkait subsidi minyak goreng.
Dia menyampaikan bahwa dari hasil pemantauan terakhir, harga minyak goreng masih stagnan di harga yang cukup tinggi, yakni kisaran 20.000 rupiah.
“Khusus minyak goreng kemasan, masih naik dari Desember seharga 21.000 menjadi 23.600 per 13 Januari. Kalau minyak goreng curah, masih 18.700,” ungkapnya saat ditemui Wartawan edunews.id di Kantor Disdag Makassar, Senin (17/1/2022).
Terkait Stabilisasi harga dan distribusi kebutuhan pokok, Disdag masih menunggu kebijakan dari pusat.
“Kan ada rencana subsidi ke 70 produsen dalam pembelian CPO (Crude Palm Oil) nya. Kita belum mengantongi nama nama produsennya. Belum ada informasi apa yang harus disiapkan terkait kebijakan pusat,” terangnya.
Di samping itu, seperti diberitakan salah satu media cetak bahwa Sulsel tidak menerima jatah subsidi minyak goreng, Arlin mengaku tidak mempersoalkan hal tersebut. Sebab, subsidi itu diperuntukkan bagi produsen yang produknya akan tersebar di seluruh pasar.
“Entah Sulsel dapat subsidi atau tidak, yang jelas kita harap produknya sampai. Itu yang diatur pemerintah bahwa dimana mana saja itu minyak didistribusi. Kita berharap pengaruhnya di manapun harga itu bisa stabil,” pungkasnya
