MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Kota Makassar turut berkomentar perihal maraknya Prostitusi Online.
KAMMI Makassar menyebut fenomena ini bukanlah hal yang baru.
“Melihat maraknya kasus Prostitusi online saat ini, khususnya di Kota Makassar, saya rasa ini bukanlah hal yang baru, tetapi viral karena mungkin baru lagi terekspos,” kata Rafidatul Jannah kepada edunews.id, Senin (17/7/2023) pagi ini.
Rafida menduga fenomena prostitusi online memiliki bekingan sehingga sulit diberantas.
“Menurut saya prostitusi online bukan hanya karena sekedar tuntutan hidup mewah, tetapi karena ada (backup pan) dari belakang,” ujarnya.
Hal itu disampaikan karena ketidakmampuan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengatasi fenomena tersebut.
Rafida menyinggung adanya relasi kuasa dalam bisnis prostitusi online.
“Istilahnya ‘Ada Uang, Ada Kuasa’. Hingga sekelas Dinas Sosial pun bahkan belum mampu untuk mengatasi,” ucap Rafida.
Ia pun mendesak pihak terkait untuk bersama-sama turun tangan mengusut tuntas fenomena ini.
“Hal seperti ini menurut saya harus kembali diusut secara baik hingga tuntas, apalagi beriringan dengan perkembangan zaman banyak Muda mudi yang ingin tampil mewah sehingga banyak cara dilakukan demi memenuhi kebutuhan tersebut, yah salah satunya dengan prostitusi online seperti ini,” bebernya.
Ketua Formatur Bidang Pembinaan Kader KAMMI Daerah Makassar tersebut berharap Pemerintah dan masyarakat untuk bereaksi.
“Butuh banyak bantuan dan dukungan dari Pemerintah dan warga Makassar khususnya, agar tidak mendiami kasus seperti ini.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Rehabilitasi Dinas Sosial Makassar Suhartini mengaku tidak mampu menutup salah satu lokasi prostitusi di Makassar.
“Di Makassar, ada satu tempat prostitusi yang sangat ingin saya tutup, tapi saya orang biasa sehingga tidak punya kekuatan,” ucapnya.
Suhartini menyebut tempat prostitusi tersebut berada di Jl Sungai Limboto, Kelurahan Maradekaya Utara, Kecamatan Makassar.
