MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin (Appi) bergerak cepat merespons keluhan warga terkait kemacetan parah di kawasan Jembatan Barombong, Jalan Metro Tanjung Bunga.
Akses penghubung utama antara Kota Makassar dan Kabupaten Takalar ini telah bertahun-tahun menjadi titik tumpu kemacetan karena lebar jembatan yang hanya enam meter dinilai tidak lagi memadai.
Untuk memastikan solusi permanen, Wali Kota Munafri pada Selasa (4/11/2025) turun langsung meninjau lokasi. Appi didampingi sejumlah pejabat terkait, termasuk Sekda Kota Makassar, Camat Tamalate, dan Kepala Dinas Pertanahan.
Peninjauan ini dilakukan untuk mempercepat rencana pembebasan lahan yang menjadi kunci utama pembangunan jembatan baru di kawasan tersebut.
“Hari ini kami melihat lokasi, untuk memastikan langkah percepatan perencanaan dan pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan penghubung yang telah lama menjadi titik macet,” jelas Munafri.
Wali Kota yang baru menjabat belum genap sembilan bulan ini menegaskan bahwa Pemkot Makassar akan fokus pada tanggung jawabnya, yakni pembebasan lahan untuk landasan jembatan kembar. Sementara itu, pembangunan fisik jembatan akan menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Balai Besar. Appi menjelaskan skema kerja sama ini dilakukan agar proyek bisa berjalan cepat dan efektif.
“Pembangunannya kita bagi dua. Rencananya Balai dan Pemerintah Provinsi yang jembatannya, sedangkan kita dari Pemkot Makassar yang membebaskan lahan untuk landasannya,” terangnya.
Munafri berharap, dengan adanya pembagian tugas dan koordinasi intensif dengan pihak Pemprov serta Balai, proyek penting ini dapat segera terealisasi. Targetnya, proses pembebasan lahan dan pembangunan bisa dimulai secepatnya pada awal tahun 2026.
Realisasi jembatan baru ini diharapkan mampu mengurai kemacetan parah yang selama ini menjadi penghambat mobilitas warga di koridor ekonomi Makassar-Takalar. (**)


