MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Mahasiswa berdemonstrasi di Kantor Pupuk Sulsel, Kota Makassar, buntut langkanya ketersediaan pupuk.
Massa bernama Aliansi Mahasiswa Peduli Petani Sulsel ini demo usai menerima keluhan petani di Kabupaten Bone terkait kelangkaan pupuk dan proses pendistribusian yang tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Mujahidin selaku jendral lapangan menilai permasalahan ini sudah menjadi penyakit di daerah.
Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya perhatian khusus dari pihak terkait.
“Keluhan masyarakat terkait kelangkaan pupuk maupun proses penyaluran yang tidak sesuai HET semacam budaya tiap tahunan yang tak pernah mendapatkan tindakan tegas dari pihak-pihak terkait termasuk Pupuk indonesia wilayah sulsel,” kata Mujahidin, Rabu (8/1/2025).
Dia mengatakan, masyarakat Kecamatan Bontocani dan Ulaweng termasuk wilayah yang mengalami masalah ini.
Padahal menurutnya, pasokan pupuk wilayah Kabupaten Bone menjadi penerima kouta terbesar dibandingkan daerah lainnya.
“Ada dugaan permainan yang dilakukan distributor maupun pengecer sehingga pupuk tidak didistribusikan secara baik dilain sisi juga ada dugaan pembiaran dari pihak-pihak terkait terlebih Pupuk indonesia sulsel,” ujarnya.
Selang beberapa saat melakukan orasi bergantian, massa aksi ditemui oleh pihak Pupuk Indonesia Sulsel Bidang penjualan wilayah Bone.
Pihaknya mengaku melakukan RDP bersama DPRD bone dan menyepakati memutuskan kerjasama kepada dua distributor.
Mujahidin pun mengapresiasi upaya ini.
Namun ia kembali menegaskan bahwa keluhan tersebut terjadi hampir di seluruh Bone.
“Mengapa hanya dua distributor yang dievaluasi. Mestinya upaya evaluasi pupuk indonesia harus dilakukan kepada 7 distributor resmi yang berada di kab bone,” tegasnya.
Mujahidin kemudian meminta pernyataan secara resmi baik tertulis maupun tidak tertulis yang bisa menjadi pegangan.
Hal ini bertujuan jika keluhan yang sama terjadi di tahun 2025 maka pupuk indonesia sulsel harus bisa mengambil sikap untuk memutus kontrak kerja sama terhadap distributor terkait.
Aspirasi ini pun disetujui pihak Pupuk Sulsel yang juga menegaskan jika kembali ada keluhan maka kami akan segera memutus kontrak kerja sama.