MAKASSAR, EDUNEWS.ID – PDAM Kota Makassar mengundang para jurnalis melihat langsung kondisi bendungan Lekopancing Tompobulu Maros yang mengering akibat musim kemarau, Rabu (30/8/2023).
Dalam kesempatan itu, Direktur PDAM Makassar Beni Iskandar bersama jajaran direksi juga turun langsung memantau kondisi bendungan.
Beni mengatakan volume air bendungan Lekopancing mengalami penurunan.
Berdasarkan pengamatan Beni, kini air bendungan berkurang sekitar 2 meter dari pelimpahan mercusuar.
Sementara saat volume air bendungan dalam kondisi normal, ketinggian bisa mencapai 50-100 cm.
“Tentunya ini sangat mempengaruhi debit air yang masuk ke WTP atau IPA yang ada di Panaikang dan Antang,” kata Beni.
Sementara produksi air yang biasanya mencapai 1.300 liter per detik, saat ini hanya memproduksi 500-800 liter per detik.
“Jadi sudah berkurang sekitar 50% dari produksi normal air bersih yang ada sebelumnya,” ungkapnya.
“Jika hanya seperti ini debit air yang ada, tentunya sangat tidak memungkinkan bagi kami untuk normalisasi produksi air,” jelas Beni.
Dalam kesempatan yang sama, Aiman Adnan selaku Pj. Direktur Teknik mengatakan keluhan pelanggan, mayoritas di wilayah Timur dan Utara.
“Ada 9 kecamatan saat ini kena dampak, tapi yang paling parah itu di Kecamatan Tallo, Ujung Tanah, Tamalanrea dan Biringkanaya,” ujar Aiman.
Pihaknya pun akan mengoptimalkan penyaluran air bersih melalui mobil tangki.
“Ada 15 unit yang mengantar ke masyarakat tapi yang kami dahulukan itu Pelanggan PDAM karena mereka tidak dapat air tapi tetap membayar beban,” imbuh Aiman.
“Tapi tetap masyarakat umum bisa ambil juga jika mobil tangki sudah di lokasi,” sambungnya.
![](https://edunews.id/wp-content/uploads/2024/03/Logo-EDUNEWS-1.png)