MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Setelah menyoroti dugaan kasus pemerkosaan seorang siswi di WC Polres Gowa, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) helat demonstrasi.
Massa unjuk rasa IMM Cab. Gowa menyeruduk Kantor Polres Gowa, pada Selasa (7/11/2023) kemarin.
Demonstrasi tersebut dihelat dalam rangka mengevaluasi kinerja kepolisian terkait penanganan kasus kekerasan seksual yang belum lama ini menghebohkan publik.
Sekitar pukul 14.00 WITA, massa aksi berjalan dari Gedung Pusdam (Pusat Dakwah Muhammadiyah) menuju kantor Polres Gowa. Sambil berjalan mereka membentangkan spanduk bertuliskan ‘IMM Gowa Evaluasi Kepolisian’.

Sumber: Dok. Istimewa.
“Kami datang ke sini ingin mengevaluasi kinerja kepolisian sebagai institusi yang bertanggung jawab atas keamanan, terkhusus dalam penanganan kasusk kerasan seksusal. Apalagi melihat kasus kekerasan seksual yang ramai diperbincangkan, dalam kasus trsebut ternyata kepolisian juga ikut terlibat,” ucap Ian selaku Jendlap.
Ia juga mempertegas bahwa kepolisian perlu memperbaiki perspektifnya dalam menangani kasus kekerasan seksual. Perbaikan itu ditujukan agar korban tidak takut melapor dan pelaku mendapat sanksi yang seadil-adilnya.
Ketegangan antar polisi dan massa aksi sempat berlangsung beberapa kali saat orator menyudutkan Polres Gowa. Massa menduga ketegangan itu dipicu karena polisi tak terima disebut ‘pemerkosa’.
“Yang jadi masalah selama ini, pandangan kepolisian cenderung tidak berpandangan sebagai korban. Bahkan, cenderung intimidatif (ke korban). Akibatnya, korban kekerasan seksual takut melapor sedangkan pelaku bebas berkeliaran,” tambah Ian.

Sumber: Dok. Istimewa.
Khaidir selaku Koordinator Mimbar menuturkan harapan agar kepolisian dapat bekerja maksimal dalam menangani kasus kekerasan seksual. Selain itu, setiap anggota kepolisian yang terlibat harus ditindak tegas baik secara kode etik maupun pidana.
“Kami mendesak kepolisan mengevaluasi kinerjanya, apalagi terkait penanganan kekerasan seksual. Kami juga mengharap seetiap anggota kepolisian dapat ditindak secara hukum, baik secara etik maupun pidana,” kata Khaidir dalam orasinya.
Setelah membacakan pernyataan sikap, massa aksi membubarkan diri dan berjalan kembali menuju Pusdam Gowa.
