MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kebanyakan orang menganggap Santri hanya akan berkutat di ranah yang itu-itu saja pada keagamaan. Tapi itu tidak terjadi pada Yadi Rahmat selaku Santri asal Ponpes (Pondok Pesantren) As’adiyah Lancirang, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dilansir edukasi.sindonews.com, Rahmat, nama sapaannya, kini sedang melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Sakarya University, Turkiye.
“Kebanyakan orang berpikir bahwa untuk mendapatkan beasiswa luar negeri itu sangat sulit dan hanya didapatkan oleh mereka yang punya IQ di atas rata-rata, keluarga berpendidikan serta berasal dari kota dan sekolah/kampus ternama”, ucap Rahmat, dilansir edukasi.sindonews.com, pada Rabu (21/6/2023).
Rahmat percaya bahwa semua orang memiliki akses yang sama untuk mengenyam pendidikan ke luar negeri asalkan selalu dibarengi dengan doa dan ikhtiar yang nantinya akan berbuah keberhasilan.
Rahmat juga menyampaikan bahwa ke dua orang tuanya hanya lulusan SD (Sekolah Dasar). Tapi itu tak menyurutkan semangatnya untuk belajar dan terbukti telah menoreh segudang prestasi selama di Ponpes As’adiyah hingga berkuliah di UIN (Universitas Islam Negeri) Alauddin Makassar.
Tak hanya itu, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik predikat Cumlaude di UIN Alauddin Makassar pada wisuda periode September tahun 2018 dengan torehan IPK 3,94.
“Kalau gagal, coba lagi. Gagal, coba lagi. Gagal, coba lagi smpai kalian jadi penerima beasiswa karena sejatinya kegagalan itu ketika berhenti berjuang”, ucapnya memberikan motvasi kepada mahasiswa lain agar dapat mengikuti jejaknya yang gemilang.
Maka apapun latar belakangnya, selama seseorang berusaha dengan gigih dan tekun, niscaya iya akan memetik buah keberhasilannya. Ini hanya persoalan memulai dan konsisten menjalankan apa yang menjadi cita-cita seseorang di awal.
