SURABAYA, EDUNEWS.ID–Kisah inspiratif datang dari Universitas Muhammadiyah Surabaya. Pada acara wisuda yang ke 47 periode November 2021 dua mahasiswa kembar identik dari Fakultas Kedokteran berhasil menyelesaikan studi mereka.
Kedua mahasiswa kembar tersebut yaitu Mohammad Hasan dan Mohammad Husin mahasiswa asal Madura. Hasan dan Husin berhasil menyelesaikan studi mereka bersama-sama. Mereka mengakui jika bersemangat dan berniat untuk lulus bersama agar selanjutnya dapat bisa berfokus pada pengambilan pendidikan spesialis.
“Keluarga kami memang dari keluarga kesehatan, tapi keinginan kami masuk Fakultas Kedokteran bukan karena paksaan, karena saya tertarik menjadi dokter sejak masih kecil. Menjadi Dokter adalah cita-cita kami. Sejak kecil ketika kami masih dudik di bangku SD di Mekkah kami memiliki ketertarikan yang dalam untuk mempelajari ilmu kesehatan,” ujar Hasan dan Husin yang dikutip dalam laman UM Surabaya, Ahad (21/11/2021).
Hasan dan Husin juga menjelaskan alasan memilih jurusan kedokteran adalah karena ingin mempelajari berbagai macam penyakit yang nantinya dapat bermanfaat bagi lingkungan, keluarga, dan dirinya sendiri.
“Kami merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya, Kami juga merasa sangat bersyukur menjadi kembar ternyata ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama, kami masih ingat betul beratnya menjadi mahasiswa FK karena harus mampu mengatur waktu degan baik, rasanya kami menjadi mahasiswa FK tak ada santai-santainya,” tambah Hasan dan Husin.
Baca juga : Hebat! 3 Mahasiswa Kampus UMM Dinyatakan Lulus Tanpa Skripsi
Adapun sang ibu dari kembar identik tersebut menuliskan harapannya kepada kedua anaknya yang saat ini telah menyandang gelar sarjana untuk segera melanjutkan tahapan pendidikan ke gelar selanjutnya.
Ia juga berharap agar anaknya dapat kembali ke rumah, bermanfaat untuk orang lain, terlebih di kampung halamannya sendiri yaitu Madura.
Hasan dan Husin juga berpesan kepada mahasiswa-mahasiswa yang masih kuliah agar tetap semangat dan terus berjuang.
“Jangan banyak main ketika sudah masuk bangku kuliah, apalagi kalau jadi mahasiswa kedokteran, selain praktik yang padat juga biaya yang tidak murah,” ujar kedua mahasiswa UM Surabaya tersebut.
sumber : detikedu