JAKARTA, EDUNEWS.ID – Marketing Director Adam Khoo Indonesia, Joycelina Fadjar, mengatakan, dalam survei yang dilakukannya mengungkapkan setidaknya ada lima kendala yang dialami anak sekolah dalam belajar.
Kelimanya adalah anak-anak tidak suka cara pengajaran dan belajar di sekolah. Ada pula kendala rasa tidak percaya diri karena itu tak heran banyak anak yang pintar malah tidak mau mengikuti berbagai lomba di sekolah. Ditambah lagi, rata-rata dari anak sekolah Indonesia tidak memiliki tujuan hidup ataupun sekolah selanjutnya.
“Sulit berkomunikasi dengan orang tua dan dianggap terlalu sering bermain games atau internet juga menjadi kendala mereka dalam belajar,” ungkap Joycelina di Jakarta, kemarin (9/11/2016).
Managing Director Adam Khoo Indonesia, Susanna Hartawan, menanbahkan kendala tersebut sebaiknya harus segera diatasi dengan melakukan transformasi dari pembangunan karakter. Caranya adalah dengan memberikan dorongan mental pemenang, serta strategi belajar yang efektif untuk menunjang keberhasilan mereka. Hal itu karena sebenarnya anak-anak Indonesia adalah anak-anak yang mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tibggi dan berbakat dalam berbagai aspek.
“Pentingnya pengarahan belajar dengan strategi yang tepat membuat orang tua dan anak-anak Indonesia menjadi paham akan tujuan yang diinginkan,” paparnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya kembali menggelar program bertema Transformasi Pendidikan Abad 21 dengan memberikan seminar mengenai metode pembelajaran 21st Century Learning Skills untuk sekolah-sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Seminar tersebut ditujukan kepada para murid, orang tua, serta guru. Program itu diperuntukkan untuk anak-anak dari umur 9 tahun hingga 19 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga mereka yang duduk di bangku universitas.
“Hingga 2019, kami menargetkan untuk memiliki 15.000 murid, 10.000 orang tua murid dan 2.000 Guru dari berbagai sekolah di Indonesia untuk menerima program 21st Century CSR,” tutup dia.