JAKARTA, EDUNEWS.ID-Pemerintah melalui Kemendikbudristek mendorong para guru untuk membantu pemulihan pendidikan di masa pandemi COVID-19. Hal itu dilakukan dengan salah satu caranya meluncurkan seri Guru Merdeka Belajar dalam platform Guru Belajar dan Berbagi.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril mengakui bahwa kondisi pandemi COVID-19 sangat memengaruhi segala sektor, termasuk pendidikan. Namun, para guru dinilai tetap semangat guna memastikan para siswa mendapatkan pendidikan yang terbaik.
“Pandemi ini kondisi yang luar biasa dan tidak mudah, ternyata telah kita lewati selama kurang lebih 2 tahun ini. Ketangguhan, inovasi, dan semangat gotong-royong ditunjukan Bapak-Ibu guru Indonesia untuk memastikan agar anak-anak bisa belajar dengan keterbatasan yang ada,” terang dia dalam peluncuran online via YouTube, Selasa (12/10/2021).
Lebih lanjut, kata Iwan, seri Guru Merdeka Belajar dalam platform Guru Belajar dan Berbagi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kesadaran para pendidik untuk terus meningkatkan kemampuan. Dengan begitu, mereka diharapkan mampu membantu pemulihan pendidikan di masa pandemi.
“Program ini diharapkan memberikan pemahaman, serta meningkatkan kesadaran guru akan Merdeka Belajar, memberikan pencerahan tentang guru belajar, dan meningkatkan kemampuan untuk merefleksi pengembangan sebagai guru dan menyusun rencana aksi untuk pengembangan diri,” papar Iwan.
“Dengan adanya program ini berharap bisa mendapatkan pemahaman pembelajaran untuk menjadi guru yang Merdeka Belajar untuk mengajarkan, untuk terus mengembangkan diri bergotong royong memulihkan pendidikan Indonesia,” ungkap dia.
Sementara itu, platform Guru Belajar dan Berbagi merupakan tempat bertemunya guru-guru dari berbagai bidang di seluruh Indonesia. Harapannya, semua guru yang tergabung bisa berbagi pengalaman dan mengikuti ragam pembelajaran secara daring bersama.
Sebagai informasi, sudah ada lebih dari 1 juta guru dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam platform Guru Belajar dan Berbagi atau sudah ada 70% sekolah yang terlibat dalam program ini.
sumber : detikcom