JAKARTA, EDUNEWS.ID – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno menyebut hampir seluruh sekolah di Pulau Jawa bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) karena terdapat fasilitas yang mencukupi. Totok optimis seluruh SMP/MTS hingga SMA/SMK/MA di Jawa bisa melaksanakan UNBK karena ujian akan dilakukan secara bergelombang dan dengan sistem berbagi fasilitas komputer.
“Jawa rata-rata oke, sudah terkaver. Hampir seluruhnya bisa laksanakan UNBK,” kata Totok di Jakarta, kemarin (5/1/2017).
Totok menyebut Kemendikbud sedang memetakan ketersediaan fasilitas komputer di tiap sekolah di berbagai daerah agar siswa yang di sekolahnya tidak memiliki komputer bisa melaksanakan UNBK di sekolah lain.
“Jadi sekolah yang punya fasilitas komputer lebih dari 20 (unit) wajib melaksanakan UNBK. Yang (sekolahnya) belum punya wajib UNBK menggunakan fasilitas komputer di sekolah sekitarnya yang memiliki (komputer),” kata Totok.
Totok menjelaskan Kemendikbud memetakan ketersediaan komputer dengan membuat klaster atau kawasan dengan radius lima kilometer untuk sekolah-sekolah berbagi fasilitas dalam melaksanakan UNBK. Totok menyebut terdapat beberapa sekolah di daerah yang masih sedikit dalam ketersediaan komputer.
“Resource sharing antar sekolah, antar jenjang. Jadi komputer di SMP boleh digunakan untuk UN SMA SMK, dan sebaliknya. Seperti di kepulauan di Maluku, Jambi, dan di kota-kota kecil juga masih jarang,” kata dia.
Dia menjelaskan sekolah yang memiliki fasilitas komputer lebih dari 20 unit wajib melaksanakan UNBK. Sementara sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer namun terdapat sekolah di sekitarnya yang memiliki komputer juga wajib melaksanakan UNBK. Sedangakan sekolah yang lokasinya terpencil dan belum memiliki fasilitas komputer lebih dari 20 unit bisa melaksanakan ujian dengan kertas.
Kemendikbud saat ini masih dalam proses memetakan ketersediaan komputer untuk mengetahui seberapa besar persentase suatu daerah bisa melaksanakan UNBK.
