EDUNEWS.ID – Trio peneliti dari perguruan tinggi di Amerika Serikat berhasil memenangkan Penghargaan Nobel di bidang Ekonomi tahun 2024. Mereka mengangkat pertanyaan untuk mencari tahu mengapa ada negara yang kaya dan negara yang miskin.
Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James A Robinson kemudian mencari akar penyebab dari ketimpangan global yang mendera negara – negara di dunia. Rasa ingin tahu dan kesamaan dalam meneliti isu – isu pembangunan ekonomi mendorong mereka melakukan penelitian di bidang ekonomi dan politik.
Argumen mereka bahwa kesejahteraan suatu negara tergantung pada kualitas pemerintahan. Kualitas tersebut antara lain dalam tata kelola institusi ekonomi dan politik di suatu negara.
Menurut mereka jika suatu negara menerapkan pola institusi yang inklusif, negara tersebut akan mencapai kemajuannya. Negara yang menerapkan institusi yang inklusif secara praktik akan memberi akses secara merata kepada seluruh elemen masyarakat.
Selain itu, perhatian kuat pada pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi ciri dari negara untuk menuju kemajuan. Sedangkan negara yang sulit maju dan miskin menerapkan pola ekstraktif yang hanya menguntungkan segelintir elite dan sekelompok orang.
Ketiga pemenang Nobel tersebut juga mengungkap alur sejarah dalam melihat hambatan besar bagi kemajuan. Menurut mereka, sistem yang mengeksploitasi masyarakat dan kekayaan negara bagi keuntungan sekelompok orang menjadi penghambat suatu negara untuk maju.
Daron dan Simon merupakan peneliti dari Massachusetts Institute of Technology(MIT) sedangkan James merupakan pengajar di University of Chicago. Bidang ekonomi politik serta isu kesejahteraan merupakan bidang keilmuan yang menjadi keahlian oleh trio pemenang Nobel tersebut.
Penghargaan Nobel sendiri merupakan penghargaan yang bergengsi sejak tahun 1901. Penghargaan ini diberikan kepada pencapaian dalam bidang kemanusiaan antara lain dalam IPTEK, sastra, dan usaha dalam menjaga perdamaian.
Daron Acemoglu
Daron Acemoglu adalah seorang profesor ekonomi di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Dia dikenal secara luas karena penelitiannya mengenai peran institusi dalam menentukan pembangunan ekonomi.
Acemoglu berfokus pada bagaimana institusi-institusi politik dan ekonomi (seperti hukum, pemerintahan, dan kebijakan) dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan ketimpangan sosial. Salah satu karya terpentingnya adalah buku yang ia tulis bersama dengan James A. Robinson, Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity, and Poverty (2012), yang membahas bagaimana institusi yang inklusif berkontribusi pada pembangunan ekonomi, sementara institusi eksklusif dapat menghambat pertumbuhan dan menciptakan kemiskinan.
Simon Johnson
Simon Johnson adalah seorang profesor ekonomi di MIT Sloan School of Management dan mantan Kepala Ekonom di International Monetary Fund (IMF). Johnson telah melakukan penelitian mendalam mengenai hubungan antara kekuatan politik dan ekonomi serta krisis keuangan.
Bersama dengan Daron Acemoglu, ia telah mengembangkan banyak ide tentang bagaimana struktur ekonomi dan politik dapat berkontribusi pada kesenjangan sosial dan ekonomi. Johnson juga dikenal atas karyanya mengenai peran sektor keuangan dalam perekonomian global dan dampaknya terhadap kebijakan ekonomi.
James A. Robinson
James A. Robinson adalah seorang profesor di Harvard University yang juga terkenal karena kontribusinya dalam studi pembangunan ekonomi, terutama terkait dengan peran institusi dalam membentuk hasil ekonomi suatu negara. Seperti Acemoglu, Robinson berfokus pada perbedaan antara negara-negara yang berkembang dan maju, serta mengapa beberapa negara berkembang sementara yang lain stagnan atau mengalami kemiskinan.
Bukunya Why Nations Fail yang ia tulis bersama Daron Acemoglu, menjelaskan bagaimana perbedaan institusi—institusi yang inklusif versus eksklusif—dapat menentukan nasib ekonomi suatu bangsa.
Kontribusi Bersama
Ketiga ekonom ini sering dikaitkan karena kolaborasi mereka dalam menulis buku Why Nations Fail, yang memberikan wawasan baru tentang hubungan antara politik, ekonomi, dan pembangunan. Mereka berargumen bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu negara dalam mencapai kemakmuran sangat bergantung pada kualitas institusinya, khususnya apakah mereka inklusif (mendukung partisipasi luas dalam perekonomian dan memberikan kesempatan kepada banyak orang) atau eksklusif (di mana hanya sekelompok kecil elit yang mendapatkan keuntungan).
Secara keseluruhan, pemikiran mereka memberikan perspektif yang mendalam tentang bagaimana institusi mempengaruhi hasil ekonomi jangka panjang, mengubah cara para ekonom dan pembuat kebijakan memandang peran kebijakan dan struktur politik dalam menentukan kemajuan ekonomi. (int/gpt)