JAKARTA, EDUNEWS.ID-Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengungkap 352 warga sipil terbunuh dalam invasi Rusia sejak 24 Februari. Setidaknya 14 orang di antaranya adalah anak-anak.
Selain itu dikatakan pula ada 1.684 orang yang mengalami cedera, ini termasuk 116 anak-anak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan tindakan Rusia di negaranya menunjukkan ‘tanda-tanda genosida’. Dia mendesak dunia menghapus hak veto Rusia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Setidaknya 379 ribu warga Ukraina telah mengungsi, sebagian ke negara lain yang berbatasan seperti Polandia. Sebanyak 160 ribu orang diperkirakan mengungsi namun masih berada di Ukraina.
Ukraina yang sebelumnya selalu menolak akhirnya menyetujui melakukan dialog dengan Rusia di perbatasan Belarusia yang akan dilakukan pada Senin (28/2) pagi. Meski begitu Zelensky tidak yakin pada hasil dialog antara kedua delegasi negara.
Pada sisi lain Rusia terpantau juga tak menunjukkan tanda-tanda meredam agresi menjelang dialog. Presiden Rusia Vladimir Rutin telah memerintahkan pertahanan nuklir negaranya dalam kondisi siaga.
Selain itu, menurut citra satelit yang disampaikan CNN, terdapat konvoi militer Rusia sepanjang nyaris 5 kilometer menuju ibu kota Ukraina.
