JAKARTA, EDUNEWS.ID– Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan adanya lonjakan anggaran signifikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari sekitar Rp161 triliun tahun ini, anggaran MBG diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar Rp300 triliun pada tahun depan.
Luhut menekankan bahwa inisiatif MBG ini adalah langkah besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, kita bisa melakukan sesuatu yang mendatangkan atau membangun pusat ekonomi baru di banyak daerah,” ujar Luhut di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Ia juga menyebut program ini akan mencakup wilayah terpencil, mendorong pertumbuhan ekonomi di sana.
Menurut Luhut, dampak positif MBG sangat luas. Selain mengatasi isu kesenjangan, program ini juga menjadi strategi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan membangun rantai pasokan yang kokoh. Potensinya sebagai penggerak ekonomi baru, terutama di pedesaan, kabupaten, dan luar Jawa, sangat besar.
“Bayangkan, Rp161 triliun yang biasanya terserap di wilayah Jawa, kini disebar ke seluruh penjuru Indonesia. Tahun depan, akan menjadi Rp300 triliun,” jelas mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu.
Luhut menambahkan, untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Indonesia harus mencapai pertumbuhan ekonomi 6-8 persen pada 2028-2030. Ia optimis hal ini bisa tercapai jika pemerintah bekerja detail, konsisten, dan fokus pada program prioritas nasional seperti MBG yang menjadi perhatian utama Presiden Prabowo Subianto.
Meskipun mengakui tantangannya tidak mudah, Luhut tetap optimistis. Pihaknya telah mengirim tim khusus untuk memantau langsung implementasi program makanan sekolah di berbagai daerah.
“Saya melihat pelaksanaannya berjalan cukup baik, meskipun tentu masih ada tantangan di beberapa titik. Kami bekerja sangat keras untuk masalah ini. Jadi, ini tidak mudah, tetapi bisa dilakukan,” pungkas Luhut.
