JAKARTA, EDUNEWS.ID – Pengamat militer dan intelijen memandang perlu agar Prabowo Subianto mengklarifikasi kabar dirinya menerima USD 55,4 juta atau tujuh persen dari total kesepakatan pembelian Mirage 2000-5 dari Qatar senilai USD792 juta.
Connie Rahakundini Bakrie menjelaskan, berita yang beredar disebutkan Prabowo sudah menerima 40 persen dari total USD 55,4 juta yang dikirim memakai jet pribadi.
“Di berita yang beredar itu dan diplomatik paper yang kami terima dan kawat yang kami terima adalah sekitar 40 persen dari komisi sudah diterima beliau (Prabowo, red) di Qatar dengan dibawa jet pribadi,” kata Connie di Jakarta Utara, Jumat (9/2/2024).
Diketahui, pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 sudah batal. Namun, menyeruak informasi dana sebesar USD 20 juta sudah masuk sebagai pembayaran awal.
Menurut Connie, klarifikasi penting disampaikan karena European Investigation Order (EIO) telah melakukan penyelidikan terhadap perusahaan asal Cekoslovakia yang menjembatani pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5.
“Indonesia mesti hati-hati, tuntutan EU (Europa Union, red) ini akan panjang, karena EU melakukan ini dan akan sampai ke akarnya benar atau tidaknya, kan, tidak tahu,” ucapnya.
Connie menyebut EU sudah mengirim surat ke Kedubes AS di Jakarta untuk membantu penyelidikan perkara pembelian pesawat Mirage 2000-5.
“Masalah lebih besarnya adalah EU ini sangat correct terhadap kasus-kasus seperti ini. Jadi, alutsista itu sangat hati-hati,” tutupnya.