JAKARTA, EDUNEWS.ID – Perseturuan antara Tamsil Linrung dengan La Nyalla Mattalitti masih menjadi perbincangan publik. Diketahui keduanya sebelumnya berada dalam pihak yang sama pada periode DPD 2019-2024 dan mengalami pecah kongsi pada pemilihan DPD periode 2024-2029.
Banyak isu beredar bahwa kekalahan La Nyalla Mattalitti atas Sultan Najamudin dalam perebutan kursi Ketua DPD RI diaktori oleh Tamsil Linrung.
Tamsil disebut-sebut sosok yang memimpin 26 orang dari kubu La Nyalla beralih mendukung Sultan Najamudin.
Menanggapi isu ini, Tamsil menjelaskan awal mulai dirinya memutuskan keluar dari tim atau paket La Nyalla Mattalitti. Awalnya, Tamsil memberikan masukan perihal keinginan La Nyalla menjegal sosok bernama Ratu Hemas.
“Saya itu awalnya masuk dalam paket pak La Nyalla. Kemudian saya beri masukan ke beliau, bahwa sebaiknya kita tidak perlu mengganjal lawan kita dengan aturan-aturan yang kita paksakan. Saat beliau memimpin sidang, saya bilang ke beliau, ini anggota kita semua, jangan kita perlakukan seperti lawan,” kata Tamsil dalam wawancara youtube Forum Keadilan TV dilihat edunews.id, Jumat (20/3/2025).
Keinginan La Nyalla menjegal Ratu Hemas agar tak mengikuti pemilihan anggota DPD, tidak disetujui Tamsil. Hal inilah yang membuat La Nyalla marah.
“Jadi saya tidak setuju kalau itu dipaksakan, aturan-aturan yang dalam persepsi kita hanya menguntungkan kita.
Beliau tidak ingin bu Ratu Hemas masuk karena pernah disanksi DPD dan dia (La Nyalla) mau menggunakan sanksi itu,” jelasnya.
Tamsil yang ingin bertarung secara sehat, menyarankan agar La Nyalla tidak menempuh jalan tersebut. Dia meminta La Nyalla bertarung secara jujur.
“Saya bilang jangan pak. Itu sanksi periode sebelumnya, ini periode baru. Beliau sudah terpilih kembali, jangan lagi digunakan itu lagi. Ayo kita bersaing, siapapun yang terbaik,” timpal Tamsil.
Tamsil sempat menawarkan agar mekanisme pemilihan diubah dari pemilihan sistem paket menjadi pemilihan langsung. Namun La Nyalla khawatir, Tamsil lah yang terpilih menjadi Ketua DPD.
“Tapi dia langsung komentari, kalau (pemilihan) langsung yang ketua bukan saya, tapi pak Tamsil yang ketua karena dia anggap saya punya pendukung di daerah lebih banyak,” pungkasnya.
