Nasional

Vaksin Covid-19 Buatan Tiongkok akan Diuji di Indonesia Bulan Juni

Ilustrasi

EDUNEWS.ID – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegro mengatakan Bio Farma yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan biofarmasi Sinovac dari Tiongkok bekerja sama untuk melakukan uji klinis vaksin COVID-19 di Indonesia.

“Biofarma dan Sinovac dari China sudah akan masuk tahap uji klinis (vaksin COVID) di Indonesia,” jelas Menristek dalam gelar wicara virtual di Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Ia menjelaskan calon vaksin COVID-19 tersebut dibuat dari virus corona penyebab COVID-19 yang dilemahkan atau dimatikan. PT Kalbe Farma Tbk dan perusahaan Genexine asal Korea Selatan juga akan melakukan uji klinis vaksin untuk COVID-19 di Indonesia yang direncanakan pada Juni 2020.

Menristek menjelaskan vaksin itu merupakan vaksin DNA yang akan diujicobakan ke manusia untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya dalam mencegah virus corona penyebab COVID-19 menginfeksi.

Pada dua kerja sama uji klinis itu, katanya, transfer teknologi hanya akan terjadi saat di tahap produksi vaksin, dan tidak di tahap pengembangan vaksin karena kedua perusahaan telah membuat sendiri bibit vaksin berdasarkan virus yang beredar di negaranya.

Menristek menuturkan ada tiga pilihan terkait pengembangan dan produksi vaksin, yakni membuat dan memproduksi vaksin sendiri secara mandiri, mengembangkan dan memproduksi vaksin bersama dengan pihak luar, serta hanya memproduksi vaksin bersama dengan pihak luar.

Tiga opsi tersebut, kata Menristek, tetap mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia untuk mempercepat diperolehnya vaksin COVID-19 yang ampuh untuk di Tanah Air.

“Kita juga ingin mencari vaksin yang lebih cepat, kita tidak ingin ketinggalan terus, nanti orang Indonesia kesulitan,” tutur Bambang.

Sementara Indonesia sedang mengembangkan vaksin sendiri secara mandiri yang dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Vaksin yang dikembangkan itu berbasis protein rekombinan.

Baca Juga :   Komisi I DPR Dorong Perpres Publisher Rights Jadi Undang-Undang

“Kami upayakan agar vaksin ini lebih cepat bisa diberikan ke masyarakat, tapi tidak meninggalkan kemandirian kita,” ucap Bambang.

Menristek berharap bibit vaksin yang dikembangkan secara mandiri itu bisa diperoleh pada 2021.

“Kita tetap mengembangkan vaksin yang dari awalnya dikembangkan di Indonesia yang menggunakan platform protein rekombinan. Saat ini dalam tahap mengidentifikasi protein yang akan diujicobakan di virusnya,” ujar Bambang.

Meski demikian Menristek mengemukakan bahwa imunisasi masyarakat dengan menggunakan vaksin COVID-19 diharapkan bisa dilakukan pada 2021.
Bambang juga menuturkan pengembangan vaksin, baik dengan pengembangan mandiri dalam negeri maupun kerja sama dengan pihak luar, adalah untuk mendapatkan vaksin secara cepat, efektif dan mandiri.

sra

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com