MAJENE, EDUNEWS.ID – Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Majene, Rosadi merespon kritikan Himpunan Mahasiswa Manakarra (HMM).
Hal itu berkaitan dengan proses pelaksanaan rekrutmen Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Barat.
Sebelumnya Ketua HMM, Lukman meminta Tim Seleksi (Timsel) calon anggota KPU Sulawesi Barat untuk selektif dalam mempertimbangkan calon anggota KPU Sulbar yang pernah melanggar kode etik.
Dia menyatakan calon anggota KPU Sulbar yang sudah menjalani sidang etik Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) patut dipertimbangkan.
Rosadi selaku mantan Ketua Umum HMI MPO Cabang Majene menyoroti pernyataan Lukman tersebut.
Menurutnya, kedua nama yang disebutkan dalam pernyataan HMM, kejadianya bukan di wilayah KPU Provinsi Sulawesi Barat, tetapi di KPU Kabupaten.
Rosadi menilai pelanggaran dalam sidang kode etik yang mereka alami tidaklah merugikan proses pelaksanaan pemilu sebelumnya.
“Mereka justru berhasil menyukseskan pelaksanaan pemilu selama mereka menjadi anggota KPU Kabupaten tanpa ada perselisihan ataupun konflik yang merugikan negara ataupun orang lain,” terang Rosadi saat dikonfirmasi, Rabu (15/3/2023).
Dia pun meminta Timsel KPU Sulbar agar tetap bekerja sesuai aturan dan mengabaikan tekanan dari pihak manapun yang terindikasi kepentingan sektoral.
“Kita berharap Timsel KPU Sulbar mampu menetapkan Anggota KPU sesuai tahapan seleksi yang telah ditentukan, tanpa memperdulikan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan Politik,” tutupnya.
