JAKARTA, EDUNEWS.ID-Indonesia mencatat 6.527 kasus baru COVID-19, Kamis (4/8/2022), dibarengi dengan total kasus aktif sebanyak 50.706. Dalam dua hari terakhir, kasus aktif COVID-19 di Indonesia terus berada di atas lebih dari 50 ribu kasus.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, menegaskan lonjakan kasus COVID-19 di RI masih bisa terjadi dalam waktu ke depan. Ia mengacu pada ancaman merebaknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, dibarengi imunitas masyarakat terhadap virus Corona sudah menurun seiring waktu.
Di Jepang, kenaikan kasus terjadi karena tingginya mobilitas masyarakat seiring musim panas, dibarengi penyebaran subvarian Omicron BA.5 dan BA.2. Di Korea Selatan, lonjakan kasus terjadi akibat pembukaan perjalanan internasional dan penghapusan sebagian besar aturan penanganan COVID-19.
“Di Australia, kenaikan terjadi karena subvarian BA.5 yang menyebar luas di sana. Diperparah dengan lonjakan kasus influenza secara bersamaan. Sedangkan di Singapura kenaikan terjadi karena subvarian BA.4 dan BA.5,” beber Prof Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/8/2022).
“Hal ini menunjukkan bahwa ancaman varian baru COVID-19 tidak bisa dianggap enteng. Meskipun saat ini di Indonesia dampaknya tidak seperti negara-negara lain, namun kita perlu waspada karena kemungkinan lonjakan kasus ini masih ada,” pungkasnya.
sumber : detik
