Oleh: Muhlis Adi Saputro*
Ibu yang pengasih
Kau selalu bangun paling awal
Dinginya pagi kau hiraukan
Sibuk di dapur tak pernah mengeluh
Untuk sarapan anak-anakmu
Ibu yang penyayang
Kini aku tumbuh dewasa
Hidup mandiri di tanah rantau
Makanan mahal yang aku rasakan
Tak senikmat masakanmu ibu
Ibu yang penyabar
Perhatian yang kau curahkan
Hingga kini tak pernah luntur
Suara di telepon yang aku dengar
Udah makan belum, itu yang kau ucapkan
Ibu yang bijaksana
Hanya belajar yang bisa kulakukan
Menjadi orang yang bisa engkau banggakan
Semoga engkau diberi kesehatan
Agak aku bisa membalas semua jasamu
Muhlis Adi Saputro. Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Teknologi Yogyakarta.