PINRANG, EDUNEWS.ID – Pernyataan kontroversial Ketua DPW Partai Nasdem Sulawesi Selatan Rusdi Masse Mappasesu (RMS) terekam dalam video yang beredar luas di media sosial, terus memicu reaksi keras dari banyak pihak.
Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pinrang, Yusran, mendesak Ketua Umum DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse (RMS) meminta maaf atas pernyataan yang dianggap merendahkan Azhar Arsyad, Calon Wakil Gubernur Sulsel 2024 yang juga berasal dari Pinrang.
Pernyataan terseebut disampaikan RMS dalam orasinya di hadapan pendukungnya di Lapangan Bosowa, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu (30/10/2024).
Dalam video itu, RMS menyampaikan kritik terhadap salah satu calon wakil gubernur yang disebutnya “mengaku orang Pinrang, tapi tidak ada apa-apa yang bisa dibawa ke Pinrang.”
Meski RMS tidak menyebut nama, publik menilai bahwa pernyataan tersebut ditujukan kepada Azhar Arsyad, satu-satunya figur asal Pinrang yang maju dalam Pilgub Sulsel 2024.
Yusran menyebut, RMS tidak seharusnya membangun narasi yang terkesan merendahkan kontribusi Azhar kepada masyarakat Pinrang.
Menurut Yusran, Azhar Arsyad adalah kader tulen PMII yang telah banyak berkontribusi untuk Pinrang selama menjadi anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2019-2024.
“Terbukti, selama lima tahun di DPRD Sulsel, Azhar memperjuangkan berbagai Peraturan Daerah (Perda) penting, seperti Perda Pesantren, Perda Bantuan Hukum, dan Perda Pertanian Organik yang sangat diperlukan masyarakat, khususnya di Kabupaten Pinrang,” ungkap Yusran dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024) malam.
Selain itu, Azhar juga dinilai telah menyuarakan aspirasi masyarakat, termasuk perintisan jalan tani, pembangunan irigasi, bantuan alat pertanian, modal usaha desa, bibit rumput laut, hingga pembangunan fasilitas umum seperti perpustakaan dan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas.
“Dengan sekian banyak aspirasi yang telah diperjuangkan Azhar, apakah ini tidak dianggap sebagai kontribusi?” ujar Yusran dengan tegas.
Yusran menilai bahwa perbedaan pilihan politik merupakan hal yang wajar, namun tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menyebarkan informasi yang tidak akurat.
Menurutnya, pernyataan RMS tersebut sudah masuk kategori fitnah karena menyebarkan informasi yang tidak sesuai kenyataan.
“Kalau dalam bahasa agama, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan,” tegas Yusran.
Atas dasar tersebut, Yusran mendesak agar RMS segera mencabut ucapannya yang dianggap fitnah dan meminta maaf kepada publik, khususnya masyarakat Pinrang dan Azhar Arsyad.
“Atas nama Pengurus Cabang PMII Pinrang, kami mendesak RMS agar mencabut pernyataannya dan meminta maaf di hadapan publik,” pungkas Yusran.