Komunitas

HMI MPO Komisariat Ushuluddin dan Filsafat UINAM Sukses Gelar Seminar Nasional, Hadirkan Akademisi, Kadis Kominfo, hingga Tokoh Aktivis Anti Korupsi

MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO) Komisariat Ushuluddin dan Filsafat UINAM sukses menggelar Seminar Nasional yang bertemakan; “Peran Generasi Milenial dan Z, dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Jumat (10/14/2022).

Kegiatan seminar tersebut, dilaksanakan di gedung LPTQ Pemprov Sulsel, sekaligus dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus HMI Komisariat Ushuluddin dan Filsafat UINAM Cabang Makassar Periode 2022-2023 Masehi.

Tampak pada kegiatan seminar tersebut, pihak pelaksana kegiatan menghadirkan narasumber, mulai dari Akademisi yakni, Syamsul Arif Galib (Sekjur Prodi Studi Agama-Agama UINAM), Mahyuddin (Kadis Kominfo Kota Makassar), hingga menghadirkan Djusman AR (Tokoh Aktivis Pegiat Anti Korupsi).

Anggra Isra Al-Fatha, selaku moderator pada kegiatan tersebut, yang juga menjabat sebagai Ketua Unit Kajian Strategis dan Wacana HMI MPO Ushuluddin dan Filsafat menjelaskan seminar tersebut, bertujuan untuk membahas seputar peran generasi masa sekarang, sebagai tonggak penerus bagi keberlanjutan bangsa indonesia.

“Yang menjadi pokok kami untuk mengangkat tema seminar pada kali ini, bertujuan untuk mendiskusikan seputar peran generasi Milenial dan Z, sebagai penerus keberlangjutan negeri ini dalam menyambut serta menyukseskan visi misi Indonesia emas di tahun 2045, maka kami mengangkat 3 topik khusus diantarnya, pembahasan tentang peran kiterasi kebudayaan dalam ruang media baru, peran sikap inklusif di tengah keberagaman bangsa indonesia serta pembudayaan sikap anti korups sejak dini,” ucap Anggra.

Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar Mahyuddin memaparkan seputar perkembangan media sosial dan mengajak para generasi milenial dan z untuk berpartisipasi dalam ruang media sosial, dengan menerapkan budaya lokal Bugis – Makassar, yakni, Sipakatau, Sipakainge, dan Sipakalebbi.

“Pada era sekarang, perkembanan sosial begitu pesat. Jika dibanding pada zaman saya dahulu, seperti menelfon untuk berinteraksi kepada keluarga, kerabat dan sebagainya, merupakan hal yang begitu istimewa. Namun, era ini sudah mengalami perubahan yang cukup fantastis, bahkan anak di tingkat SD pun, bisa nelfonan hingga mengakses media sosial hanya dengan berselancar melalui segenggam handphone. Maka oleh karenanya, dengan terbukanya segala akses dalam bermedia sosial, maka dibutuhkan bagi generasi Milenial dan Z untuk berpartisipasi dalam literasi digital seperti membudayakan menyaring informasi terlebih dahulu lalu mempublikasikannya,” ungkap Mahyuddin.

Sementara itu, Sekjur Prodi Studi Agama-Agama UINAM, Syamsul Arif Galib, menjelaskan pentingnya sebuah sikap penerapan islam yang inklusif di tengah keberagaman bangsa.

“Jika ditilik, bangsa indonesia ini, bukanlah negara agama, akan tetapi, bangsa indonesia ini, adalah negara orang yang beragama. Sehingga, agama kita tidak bisa tolak di negeri ini, sebab agama sudah ada sejak negara ini belum terbentuk. Dengan demikian, maka begitu pentingnya menerapkan islam yang inklusif di tengah keberagaman di bangsa ini,” tutur Syamsul.

Adapun, Koordinator Badan Pekerja Komite Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Sulselbar, Djusman AR, memaparkan seputar kiat, strategi dan pengalamannya sebagai pegiat anti korupsi. Dirinya bersemangat hadir walaupun dalam keadaan tidak fit atau kurang sehat, “Baginya kalau itu berkaitan ibadah, pencerahan dan antikorupsi, selama masih ada nafas in sha saya pasti hadir” pernyataan pembuka Bang Djus Sapaan Djusman AR disambut meriah oleh peserta yang hadir.

“Selama pengalaman saya dalam memberantas korupsi, tentu saya selalu diperhadapkan dengan gangguan, godaan materil, hingga berbagai ancaman. Namun semuanya bisa kami lewati dengan baik karena memang didasari nawaitu untuk penyelamatan hak-hak rakyat disalahgunakan oleh oknum pejabat yang serakah dan ketika orang-orang selalu menanyakan kepada saya “Mengapa Bang Djus, tidak berhenti sebagai pegiat anti korupsi”? Saya menjawab, memberantas korupsi bukan hanya sebuah tanggung jawab sebagai warga negara, namun memberantas korupsi merupakan bagian dari ibadah, untuk menghalau segala kemungkaran dan menyebarkan pencerahan kepada masyarakat,” kata Djusman AR.

Lebih lanjut, dirinya juga memberikan edukasi dan motivasi terhadap sikap anti korupsi, kepada seluruh peserta seminar nasional.

“Tindakan korupsi bukan hanya terjadi, pada lingkungan pemerintahan, birokrasi dan sebagainya. Namun, tindakan korupsi kadang pula terjadi pada aktivitas keseharian khususnya dalam lingkungan keluarga. Contohnya, “si Anak meminta pembeli buku kepada bapaknya dengan menyebut harga Rp 100.000, namun, ternyata buku tersebut hanya seharga Rp 80.000, lalu si anak tidak mengembalikan atau menyampaikan sisa uang tersebut kepada si bapak”.

Selain itu juga tak sedikit ditemukan anak, izinnya dirumahnya keluar kerja tugas padahal nongkrong di cafe / warkop dengan asyiknya main game ntah game apa namanya. Belum lagi kalau yang ditemani berlainan jenis.

Kalau perbuatannya begitu bagamana bisa menumbuhkan budaya anti korupsi. Soal antikorupsi tidak cukup hanya dengan tataran narasi dan retorika.

Diperlukan sikap ekstrim mulai dari adanya ketauladanan orang tua, keluarga juga termasuk Dosen disaat anak berada dikampus.

Paling penting pula harus senantiasa berkata jujur dan bersikap kesederhanaan.

Bagi saya korupsi itu memang harus dilawan hingga diperangi Sebab, orang yang melakukan korupsi disebabkan tidak jujur dan tidak pernah bersyukur atas apa yang didapatkannya, kata lainnya serakah,” jelas Djusman AR.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top