JENEPONTO, EDUNEWS.ID – Kejaksaan Negeri (Kejari) Jeneponto kini meningkatkan penanganan dua kasus dugaan korupsi, dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Jeneponto Ilma Ardi Riyadi kepada awak media.
“Pertama, perkara dugaan korupsi penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian bantuan sapi untuk korban banjir bandang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto,” jelasnya, Rabu (3/5/2023).
Ardi membeberkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemda Jeneponto tahun 2022 mengalokasikan anggaran sekitar 1, 2 Miliar untuk pengadaan 150 Ekor sapi yang disalurkan kepada penerima manfaat korban bencana alam di Kabupaten Jeneponto.
“Jadi pihak penyidik sebelumnya sudah memeriksa sekitar 20 orang dari berbagai pihak, terkait kasus sapi,” dan dari hasil pemeriksaan telah diperoleh dua alat bukti, sehingga penanganannya dinaikkan ke tahap penyidikan,” tambahnya.
Kasus kedua adalah terkait perkara dugaan korupsi mafia pupuk subsidi yang menyebabkan kelangkaan pupuk di Kabupaten Jeneponto.
Dalam kasus ini, pihak penyidik sudah memeriksa pihak distributor hingga para koordinator tingkat kecamatan dan pihak Dinas Pertanian Jeneponto.
“Jadi kita sudah periksa sekitar 30 orang dari berbagai pihak terkait mafia pupuk di Jeneponto ini,” dan dari hasil pemeriksaan tersebut telah diperoleh alat bukti yang cukup,” ungkapnya.
”Langkah selanjutnya dengan ditingkatkan tahap penanganan kedua kasus tersebut dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan, maka pihak penyidik akan melakukan pemanggilan kepada pihak-pihak terkait dan akan terus mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pembuktian nantinya,” tutup Ardi.
