PANGKEP, EDUNEWS.ID – Sebanyak 796 honorer Dinas Damkar dan Satpol PP Pemkab Pangkep mengeluh lantaran gajinya selama 6 bulan belum dibayar.
WA (seorang honorer di Dinas Damkar) terpaksa menjadi buruh bangunan agar dapat menyambung hidup.
“Kalau dapat uang sedikit kalau ada yang kerja kayak tukang batu. Biarpun sedikit ya harus disyukuri,” ungkap honorer Damkar Pangkep inisial WA, Jumat (17/3/2023).
Bahkan WA terpaksa hengkang dari kontrakannya lantaran tidak punya uang.
“Ini saya kembali ke rumah mertua karena tidak bisa bayar kontrakan lagi,” paparnya.
Sebelumnya, ia mengaku mampu menutupi pembayaran kontrakan Rp 500 ribu setiap bulannya.
“Kontrakan rumah dan kebutuhan sehari hari. Berat sekali. Saya itu bayar Rp 500 ribu per bulan sementara kan sudah tak ada pemasukan lagi,” ungkapnya.
Meskipun begitu, ia mengaku tetap masuk bekerja.
Dia mengaku masih mempertimbangkan untuk berhenti karena sudah 6 tahun bekerja.
“Kita mau berhenti kita sayangkan juga pengabdian 6 tahun,” paparnya.
Honorer Damkar Pangkep lainnya inisial MI mengaku hanya mengandalkan pemasukan sehari-hari sebagai honorer di Damkar Pangkep.
“Saya hanya bekerja di Damkar, jadi dengan tak digaji 6 bulan tentu ini sangat berat bagi keluarga saya,” jelasnya.
MI bahkan terpaksa harus mengambil pinjaman koperasi dengan menggadaikan motornya.
“Saya ambil pinjaman 2 juta jaminan BPKB motor,” lanjutnya.
Mereka berharap Pemkab bisa segera membayar gajinya.
“Kami bingung tak tahu harus berbuat apa lagi,” tutupnya.
