JAKARTA, EDUNEWS.id – Penjualan seragam oleh sekolah-sekolah di Pematangsiantar yang akhir ini marak, ternyata juga terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) di Kota Pematangsiantar.
Namun penjualan seragam yang dilakukan SMP di Kota Pematangsiantar ini hanya seragam pramuka. Dari informasi yang dihimpun terdapat dua SMP yang menjual seragam Pramukua tersebut. Kedua SMP tesebut adalah SMP N 1 Pematangsiantar dan SMP N 4 Pematangsiantar.
Untuk SMP N 1 Pematangsiantar siswa diwajibkan membeli seragam pramuka non muslim beserta atribut sekolah, pakaian olahraga, topi dan dasi jumlah yang harus dibayarkan Rp 550 ribu.
Sementara untuk siswa yang memesan seragam pramuka untuk siswa muslim beserta jilbab beserta atribut sekolah, pakaian olah raga dasi dan topi jumlah yang harus dibayarkan Rp 580 ribu.
Salah seorang orang tua siswa, RP (40) yang anaknya sekolah diSMP N 1 Pematangsiantar menjelaskan bahwa mereka langsung diminta mebayar biaya tersebut pada pendaftaran ulang siswanya.
“Saat daftar ulang itu mereka minta. Semua orang tua bayar, makannya aku juga turut bayar. Aku ngak tahu ini wajib atau tidak. Cuma mereka tidak ada menyampaikan apakah siswa bisa tidak membeli seragamnya,” katanya.
Untuk SMP Negeri 4 Pematangsiantar siswa juga diminta membeli seragam yang sama dan harganya juga sama seperti yang diterapkan oleh SMPN 1 Pematangsiantar.
Selain kedua sekolah ini, tribun-medan.com juga mendapati bahwa ada sekolah yang hanya melakukan penjualan pakaian olahraga, atribut sekolah, topi dan dasi, seperti SMP N 2 Pematangsiantar dengan harga Rp 275 ribu.
Dari 13 SMP N di Pematangsiantar tribun baru mendapat informasi dari ketiga sekolah tersebut, terkait adanya jual beli yang dibebankan kepada siswa didik.
Konfirmasi dari tiga kepala sekolah tersebut juga belum bisa didapat karena kepala sekolahnya masih mengadakan rapat.
[TM]