JAKARTA, EDUNEWS.id–Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Hanura, Dadang Rusdiana mengatakan banyak negara-negara maju menempatkan perpustakaan sebagai jantung peradaban, dimana perpustakaan menjadi basis peneliti sebagai pusat aktifitas seluruh ilmuwan sekaligus menjadi tempat yang menarik bagi masyarakat untuk menimba ilmu untuk berdiskusi dalam mendalami sebuah masalah.
“Jadi saya kira ini adalah pekerjaan rumah penting bagi perpustakaan, bagaimana menjadikan perpustakaan ini sebagai pusat ilmu dan kemudian mampu mendongkrak Indonesia yang selama ini dalam bidang literasi, kita masih tertinggal jauh dari negara-negara lain,” ujarnya, Jumat (26/8/2016).
DPR sendiri, kata Dadang Rusdiana dalam setiap Rapat Dengar Pendapat (RDP) terus mendorong bagaimana anggaran perpustakaan terus dinaikkan secara bertahap tiap tahunnya.
“Jadi ketika kita memberikan anggaran dari DPR khususnya dari Komisi X DPR, kita tentunya melihat ini sebagai sebuah keseriusan sebagai peta jalan untuk membangun perpustakaan sebagai pusat peradaban dan pusat kebudayaan. Namun pemerintah juga harus jelas konsepnya,” katanya.
Untuk mendorong majunya perpustakaan nasional, setidaknya ada dua yang harus menjadi perhatian serius, yakni sarana prasarana dan ketersediaan sumber daya manusia perpustakaan itu sendiri. Menurut Dadang, ketika berbicara sumber daya manusia perpustakaan, tentunya diperlukan peningkatan kompetensi serta pengakuan atas kompetensi itu dalam bentuk sertifikasi.
[dpr]
