YOGYAKARTA, EDUNEWS.ID – Guru besar UNY membela mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang akhir-akhir ini menyampaikan ceramah Tarawih politik di masjid.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengisi ceramah Tarawih di dua kampus besar, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Institut Teknologi Bandung (ITB), yang dihadiri ribuan jemaah.
Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Dimyati, M.Si., mengatakan antusiasme intelektual muda di kampus terhadap kehadiran Anies Baswedan tersebut merefleksikan keinginan mereka.
“Saya kira ini merefleksikan bahwa mahasiswa yang memiliki intelektualitas dan literasi politik yang baik melihat Pak Anies sebagai representasi harapan kaum muda untuk masa depan Indonesia,” ujarnya dikutip dari KBA News, Minggu (9/3/2025).
Menurutnya, ceramah Anies di UGM tetap dihadiri banyak orang meski hujan turun. Hal ini menunjukkan bahwa Anies menjadi panutan bagi generasi muda.
“Saya kira ini akan terjadi di mana-mana. Di mana ada Anies, di situ jemaah membludak,” katanya.
Prof. Dimyati menambahkan bahwa dua kampus besar ini mencerminkan bagaimana kampus-kampus lain di Indonesia menyambut Anies Baswedan.
Dalam ceramahnya, Anies tidak hanya membahas kajian keagamaan, tetapi juga mengaitkannya dengan isu-isu aktual.
“Tergantung permintaan panitia. Di ITB, misalnya, tema ceramahnya tentang demokrasi dan berpikir kritis. Tampaknya, ini mencerminkan keinginan mahasiswa untuk mencermati kondisi demokrasi di Indonesia,” jelas Prof. Dimyati.
Ia menilai Anies memiliki kapasitas untuk mengaitkan ceramah keagamaan dengan potret demokrasi saat ini.
“Di ITB, Pak Anies menyoroti bahwa demokrasi di Indonesia tidak baik-baik saja. Ia menghubungkannya dengan jiwa nasionalisme, seperti yang dicontohkan Bung Hatta dan Soekarno,” ungkapnya.
