YOGYAKARTA, EDUNEWS.ID – Hubungan Internasional Program Magister (HIPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama Social Movement Institute sukses mengadakan Focus Group Discussion (FGD) & Bedah Buku “Indonesia: Negara & Masyarakat Dalam Transisi.”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Sidang Direktur Pascasarjana Lt 1 UMY, Senin (21/8/2023) diikuti 50 peserta dari kalangan akademisi berbagai universitas dan kelompok gerakan di Yogyakarta.
Hadir sebagai pemateri Antje Missbach, seorang penulis buku dan Profesor Sosiologi di Bielefeld University Jerman dan Ade Marup Wirasenjaya yang merupakan Dosen Hubungan Internasional FISIPOL UMY.
Antje mengungkapkan bahwa terbitnya karya ini dilatarbelakangi permintaan akademisi untuk menciptakan buku secara khusus.
“Buku ini dapat dibaca oleh seluruh kalangan, terutama pemula, karena buku ini berisi pemahaman mendalam tentang tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia hingga isu-isu kontemporer,” kata Antje dalam paparannya.
Sementara Ade Marup mengapresiasi terbitnya buku Antje yang dapat melengkapi literatur post-otoritarianisme.
Ade memaparkan tiga model pendekatan menjelaskan Indonesia pasca orde baru.
Model pertama merupakan model yang mengusung gagasan liberal dengan asumsi melihat pengaruh berbagai gerakan demokrasi global terhadap transisi Indonesia.
Model ini, demokrasi Indonesia dilihat sebagai hasil snowball effect, yang dikatakan Samuel Huntington, dari gelindingan demokrasi di tempat lain.
“Golongan ini meyakini bahwa Indonesia tidak dapat mengelak dari demokrasi liberal karena Indonesia hakikatnya liberal,” jelasnya.
Pendekatan kedua, struktur demokrasi dipandang sebagai kesempatan politik untuk mengubah Indonesia menjadi negara yang tidak otoriter.
Pada pandangan ini, jatuhnya orde baru dianggap sebagai arena konsolidasi kekuasaan baru yang meneruskan tradisi strukturalis.
Pendekatan terakhir berorientasi pada gerakan sosial transformatif yang melihat demokrasi dari level gerakan sosial maupun dunia aktivis.
Ade juga mengkritik arah tujuan yang akan dicapai karena luasnya pembahasan yang tertuang dalam buku tersebut yang mencakup stunting, kesehatan, pendidikan, sinetron, bahkan hingga Covid-19.
Buku karya Antje dinilai Ade memiliki kekuatan yang mendalam yaitu menyajikan suatu pandangan mendalam bahwa perubahan politik pasca orde baru tidak mengantarkan masyarakat pada ruang yang demokratis.
Pada akhir diskusi, Antje menyebutkan bahwa Indonesia tidak memiliki rencana strategis dalam penyelesaian kasus sosial-politik domestik yang mengakibatkan Indonesia kurang berperan dalam kancah internasional.
Akhir acara FGD & bedah buku mendapatkan antusiasme dari para peserta.
